Film Berbahasa Sunda Jadi Finalis Festival Film Internasional Berlin, Ini Tanggapan Ridwan Kamil

- 23 Januari 2022, 09:49 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa seusai menandatangi kesepakatan jalinan kerja sama  G to G di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, 20 Januari 2022.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa seusai menandatangi kesepakatan jalinan kerja sama G to G di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, 20 Januari 2022. /Humas Pemprov Jabar/

SUMEDANGKLIK – Untuk pertama kalinya, film Indonesia masuk menjadi finalis Festival Film Internasional Berlin 2022. Film yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi itu berjudul "Before, Now & Then" atau "Nana". Terlebih, film tersebut berlatar situasi tahun 1960 dan berbahasa Sunda.

Menanggapi capaian film berbahasa Sunda "Before, Now & Then" atau "Nana" yang diperankan Happy Salma, Laura Basuki, dan Ibnu Jamil itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bangga. Dikatakan Ridwan Kamil, untuk pertama kalinya film Indonesia masuk finalis dalam Festival Film Internasional.

“Ini peristiwa bersejarah, film Indonesia masuk finalis Fesitival Film Internasional Berlin, dan yang pertama kali berbahasa daerah, yaitu Sunda,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Pergeseran Tanah, Polres Sumedang Salurkan Bantuan

Ridwan Kamil menuturkan, prestasi tersebut patut diapresiasi. Hal itu mengingat isu kebhinekaan saat ini tengah menjadi sorotan di Indonesia.

”Apalagi dengan isu masalah bahasa daerah dan kebhinekaan yang saat ini jadi sorotan, prestasi ini sangat membanggakan,” tutur Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil berharap, diakuinya Film Nana di dunia internasional ini menjadi penyemangat bagi masyarakat Indonesia untuk tidak malu dan lebih menghargai keberagaman bahasa daerah.

“Terbukti dengan kreativitas itu dunia menghargai, masak bangsa kita sendiri kurang menghargai. Poinnya ini adalah sebuah kebangkitan bahasa daerah di dunia internasional melalui ajang Festival Film Internasional Berlin,” katanya.

Baca Juga: Kasus Arteria Dahlan Munculkan Tagar Sunda Tanpa PDIP, Budayawan: Orang Sunda Jangan Mau Dipolitisasi

Halaman:

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x