Ketidakpastian Pasar Keuangan Global, Bank Indonesia Optimis Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tetap Tinggi

- 19 Juni 2024, 20:20 WIB
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur /istimewa

"Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat ditopang oleh sektor Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran serta Konstruksi yang tercatat masing-masing tumbuh sebesar 3,87% (yoy), 4,86% (yoy) dan 10,26% (yoy). Pertumbuhan sektor industri sejalan dengan ekspor Jawa Barat yang tumbuh membaik pada triwulan I dengan komoditas utama Mesin dan Peralatan Elektronik," tutur Muhamad Nur.

Ia juga menuturkan, pertumbuhan sektor Perdagangan Besar dan Eceran didorong oleh mobilitas masyarakat yang tetap tinggi sejalan dengan HBKN Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Pada sektor konstruksi, pertumbuhan pada triwulan tersebut didorong oleh dimulainya proyek pembangunan berbagai infrastruktur kunci Jawa Barat, termasuk diantaranya Tol Getaci.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tersebut, juga didukung dengan stabilitas inflasi yang semakin terjaga. Bank Indonesia mencatat, pada periode Mei 2024, inflasi Jawa Barat semakin terjaga, tercermin dari deflasi sebesar -0,12% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,15% (mtm). Capaian deflasi tersebut mendukung terjaganya inflasi tahunan Jawa Barat menjadi sebesar 2,78% (yoy) atau secara kumulatif sebesar 1,15% (ytd).

"Deflasi Jawa Barat tersebut, merupakan andil dari terjaganya beberapa harga pangan pokok periode Mei 2024 seperti diantaranya Beras, Daging Ayam Ras hingga Cabai Rawit yang masing-masing mencatatkan deflasi sebesar -0,22% (mtm), -0,04% (mtm) dan -0,03% (mtm)," katanya.

Berdasarkan pemantauan SPH pada periode Juni 2024, Jawa Barat diperkirakan akan mengalami deflasi yang disumbang oleh komoditas core inflation khususnya emas perhiasan dan volatile food utamanya bawang merah dan daging ayam ras. Pada tahun 2024, perekonomian Jawa Barat diprakirakan akan tetap tumbuh tinggi dan berada pada kisaran 4,6%-5,4% (yoy).

Optimisme tersebut didasarkan pada permintaan domestik yang tetap kuat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya dampak tahun politik terhadap perekonomian secara agregat. Namun demikian, risiko spill over ketidakpastian global tetap perlu diwaspadai dalam menjaga optimisme investor dan masyarakat terhadap perekonomian Jawa Barat ke depan.

"inflasi Jawa Barat tahun 2024 diprakirakan lebih tinggi dari tahun 2023 namun masih tetap berada dalam sasaran batas atas target inflasi 2,5±1%. Inflasi pada tahun 2024 diperkirakan masih ditopang oleh kenaikan harga pangan yang lebih terkendali seiring cuaca yang lebih kondusif," ungkap Muhamad Nur.***

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah