Perlu Diketahui, Untung Rugi Investasi Saham

- 19 Februari 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi inveatasi saham di pasar modal
Ilustrasi inveatasi saham di pasar modal /Pixabay/Pexels

SUMEDANG BAGUS -- Saat ini, pasar modal menjadi salah satu alternatif investasi yang cukup menarik terutama untuk para milenial. Pada generasi sebelumnya, hanya kalangan tertentu yang familiar pada investasi di pasar modal. Tapi, saat ini para profesional muda dan para pebisnis milenial sudah sangat akrab dengan istilah pasar modal, investasi, dan saham.

Jumlah investor pasar modal pada akhir tahun 2023 tercatat sebanyak 12,16 juta orang. 1,43 juta di antaranya merupakan investor aktif. Salah satu produk pasar modal yang aktif ditransaksikan adalah saham, yang merupakan produk invetasi paling populer.

Baca Juga: Permintaan Domestik yang Kuat dan Kinerja Investasi yang Solid, Kunci Perekonomian Indonesia Terjaga

Menurut Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, Achmad Dirgantara, secara definisi, saham merupakan bukti kepemilikan perusahaan. Adanya mekanisme perdagangan pasar modal memungkinkan perusahaan mencari akses pendanaan melalui pasar modal. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan saham perusahaan kepada publik sesuai kebutuhan tambahan modal perusahaan.

"Perusahaan umumnya membutuhkan dana segar untuk melakukan ekspansi usaha, pembayaran utang perusahaan, maupun sebagai cadangan dana. Untuk mendapatkan dana ini bisa dilakukan dengan cara para pemegang saham menyetorkan modal tambahan, meminjam di bank atau lembaga keuangan lainnya, ataupun dengan menawarkan sahamnya kepada publik (masyarakat) melalui initial public offering (IPO).  Jika opsi pertama dan kedua tidak bisa dilakukan, maka pilihan lainnya adalah melalui IPO, yaitu dengan menawarkan sahamnya kepada publik atau investor," ungkap Achmad.

Achmad menambahkan, IPO dilakukan di pasar modal melalui perantara perusahaan efek yang menjalankan aktivitas sebagai underwriter atau penjamin emisi efek. Perusahaan pertama kali melakukan penawaran sahamnya ke publik, melalui penjualan pasar perdana. Kemudian, setelah para investor membeli saham di pasar perdana, maka saham tersebut bisa dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disebut pasar sekunder.

"Begitu tercatat di BEI, investor yang membeli saham di pasar perdana bisa memperjualbelikan sahamnya di pasar sekunder. Investor yang tidak membeli saham yang sama di pasar perdana juga bisa membeli di pasar sekunder dan menjualnya kembali suatu waktu di BEI. Dengan membeli saham perusahaan di pasar modal, meskipun hanya satu lot saham (jumlah minimal pembelian saham), investor sudah memiliki suara sebagai pemegang saham perusahaan. Sebagai informasi, satu lot saham berisi 100 lembar saham," tuturnya.

Suara pemegang saham akan dibutuhkan saat perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, pemegang saham juga berhak mendapatkan dividen saham atau bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan sesuai kesepakatan atau persetujuan RUPS.

Tak hanya itu, Achmad mengungkapkan, keuntungan lain yang dapat dinikmati oleh investor selain dividen adalah capital gain dari kenaikan harga saham, yaitu ketika harga beli saham lebih rendah dibanding ketika saham tersebut dijual. Harga saham akan mengalami fluktuasi harga sepanjang waktu.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah