Diduga Bocor Data Dukcapil di Jual di Forum Hacker

- 17 Juli 2023, 21:32 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /FOTO: Instiki

SUMEDANG BAGUS - Media sosial baru-baru ini heboh dengan laporan mengenai kebocoran data masyarakat. Kabar tentang dugaan kebocoran data ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial. Kali ini, dugaan kebocoran data mencakup sekitar 337 juta data yang berasal dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Bukan hanya sekadar bocor, data tersebut bahkan diduga telah dijual di forum online hacker bernama BreachForums. Untuk mengklarifikasi situasi ini, Dirjen Dukcapil memberikan tanggapannya. Apa yang dikatakan oleh Dirjen Dukcapil terkait dengan laporan yang viral tersebut? Berikut ini adalah ringkasan yang lebih terperinci mengenai dugaan kebocoran data Dukcapil sebanyak 337 juta data.

Dugaan kebocoran data Dukcapil yang mencapai 337 juta data dilaporkan oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia melalui media sosial. Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, melaporkan dugaan kebocoran data sebesar 337 juta data tersebut melalui akun media sosial Twitter pada Minggu (16/7/2023) kemarin. Dia menjelaskan bahwa data yang diduga bocor termasuk nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), tanggal lahir, alamat, nama orang tua, nomor akta lahir, nomor akta nikah, dan lainnya. "Dalam kasus ini, data yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil, sebanyak 337 juta data," tulisnya dalam cuitan di akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Tunjangan Kinerja Pejabat Otorita IKN

Teguh juga meminta Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri untuk memberikan tanggapan mengenai informasi dugaan kebocoran data tersebut. "Yang bocor adalah data publik dan yang dirugikan adalah masyarakat," ujarnya. Sebelumnya, laporan mengenai dugaan kebocoran data Dukcapil juga diungkapkan oleh akun Twitter Daily Dark Web pada Sabtu (15/7/2023) lalu. Akun tersebut menyebutkan bahwa pengunggah di forum tersebut memiliki 337 juta baris data. Jumlah tersebut diketahui lebih banyak daripada jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 278 juta jiwa.

Tanggapan dari Dirjen Dukcapil mengenai dugaan kebocoran data Dukcapil yang mencapai 337 juta data. Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi, memberikan tanggapannya mengenai laporan viral mengenai dugaan kebocoran data sebanyak 337 juta data tersebut di media sosial. Teguh menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan pihak-pihak terkait lainnya dalam melaksanakan dua kegiatan, yaitu audit investigasi dan mitigasi preventif. "Kedua kegiatan tersebut sudah kami lakukan sejak kemarin dan masih sedang berlangsung dengan cepat," ujarnya dalam keterangan yang dirilis.

Baca Juga: Hari Emoji Sedunia: Emoji Ternyata Memiliki Banyak Manfaat Baik

Selain itu, Teguh juga menambahkan bahwa data yang diduga bocor dan dijual di BreachForums memiliki format yang berbeda dengan database kependudukan yang dimiliki Dukcapil. "Saat ini, yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di BreachForums, berdasarkan format elemen datanya, tidak sama dengan data yang ada dalam database kependudukan Dukcapil saat ini," jelasnya. Meskipun data yang diduga bocor memiliki format yang berbeda, Dirjen Dukcapil tetap melakukan investigasi mendalam.

Kebocoran data bukanlah hal baru di Indonesia. Sebelumnya, terjadi dugaan kebocoran data sebanyak 34 juta data paspor. Data paspor tersebut, yang mencakup nomor paspor, nama lengkap, tanggal lahir, dan jenis kelamin, diduga telah diperjualbelikan.***

Halaman:

Editor: Helmi Surya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x