Adalah Teguh Permana, sosok vital yang memberi nyawa film pendek ini menjadi daya tarik tersendiri di hampir semua scene.
Teguh yang notabene kehidupan aslinya memang seniman, mempunyai latar belakang seni, khususnya musik, bersama Tarawangsawelas ia acap kali diundang ke berbagai negara Eropa untuk memperkenalkan tarawangsa.
Baca Juga: 8 Orang Komplotan Pencuri Kain Ditangkap Polisi, Korban Menderita Kerugian hingga Rp1,4 Miliar
Sepertinya seni peran yang ia lakoni di Heritage bukanlah hal yang sulit, mengingat keluwesan dia dalam berakting patut diacungi jempol.
Begitupun dengan lawan mainnya, mereka nampak natural dalam berperan, seperti tak ada kerikil kendala yang harus mereka lalui.
Sementara itu, alur cerita yang bermodalkan kisah nyata berhasil dieksekusi dengan baik oleh Riyo Fajar Ismail yang membidangi film pendek Haritage ini.
Baca Juga: Agar Pandemi Segera Berakhir, Sumedang Lakukan Studi Penanganan Covid-19 ke Salatiga
Ambient yang diangkat dari film ini terkesan dark, problematik, dan penuh dengan kenestapaan. Terlebih isu yang diangkat dalam film pendek ini ialah tentang perceraian.
Dilatari dengan lantunan tarawangsa yang menyayat emosi, lengkap sudah horor yang bernama perceraian itu berselimut duka dalam film pendek ini.
Selain sutradara, Riyo juga merangkap sebagai produser, penata kamera, serta DOP bersama Jancukart-nya.