Tim Tanggap Darurat Teliti Penyebab Gempa Sumedang, Dipastikan dari Pergerakan Sesar Cileunyi-Tanjungsari

- 4 Januari 2024, 15:44 WIB
Hasil mitigasi Tim Tanggap Darurat Badan Geologi terkait gempa Sumedang
Hasil mitigasi Tim Tanggap Darurat Badan Geologi terkait gempa Sumedang /Badan Geologi

SUMEDANG BAGUS -- Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah menyelidiki langsung ke lokasi gempa Sumedang dalam beberapa hari lalu. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui pasti penyebab gempa tersebut. Berdasarkan penyelidikian tersebut, Tim Tanggap Darurat memastikan, gempa Sumedang terjadi akibat pergerakan aktif Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Tim TD Badan Geologi-KESDM memberikan laporan berupa pemotretan udara, bidang patahan, dan bidang longsor, serta microtremor pada Rabu 3 Januari 2024.  Pemotretan dilakukan untuk mendapat informasi pola dan sebaran retakan, penyebab kerusakan, serta menelusuri struktur patahan di kawasan pemukiman Desa Cimuja dan Desa Pandansari Kecamatan Cimalaka.

Baca Juga: Puluhan Rumah di Subang Rusak Dampak Gempa Sumedang

"Telah diidentifikasi di kawasan tersebut terdapat 80 bangunan rusak ringan berupa retakan dinding, dan terberat berupa robohnya dinding rumah," ujar Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan. 

Sebelumnya, berdasarkan penyelidikan pada 2 Januari 2024, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi pun melaporkan terjadi kerusakan berat pada cluster pemukiman di Desa Cipameungpeuk. Kerusakan tersebut berupa retakan lantai bangunan dan sisi bangunan yang berbatasan dengan tebing jalan dan sungai dengan pola retakan berarah dari barat ke timur.

Tim pun menyatakan, di RSUD Kabupaten Sumedang, berdasarkan pengamatan di lantai 1, 5, 6, 7, dan 8, terdapat retakan kecil jenis retakan rambut pada dinding. Tapi, Tim TD tidak menjumpai retakan pada lantai dan tiang.

"Kesimpulan sementara, rumah rusak berat umumnya pada kawasan dekat tebing jalan dan tebing sungai. Rumah di pemukiman berjarak 15 meter dari sungai umumnya rusak ringan. Sedangkan rumah di pemukiman yang rusak umumnya di pemukiman padat dekat tebing sungai dengan kondisi tanah lunak bekas rawa dan bantaran sungai," tutur Hendra.

Mitigasi yang dilakukan Badan Geologi tersebut bertujuan untuk memetakan secara jelas penyebab dan akibat dari gempa bumi yang terjadi. Dengan mitigasi tersebut, Badan Geologi berharap, masyarakat maupun pemerintah bisa melakukan langkah antisipasi agar jika gempa kembali terjadi kerusakan yang ditimbulkan bisa diminimalisasi dan tidak ada korban jiwa.***

 

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah