Gempa Rusak Rumah Warga di Beberapa Desa di Sumedang, Akibat Aktivitas Sesar Cileunyi Tanjungsari

- 1 Januari 2024, 05:31 WIB
Lokasi sumber gempa Sumedang berdasarkan peta Badan Geologi
Lokasi sumber gempa Sumedang berdasarkan peta Badan Geologi /Badan Geologi

SUMEDANG BAGUS--  Gempa bumi yang mengguncang Sumedang pada pukul 20.34 WIB, Minggu 31 Desember 2023, tercatat berlokasi di darat pada koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kota Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo (M 4,8) dengan kedalaman 5 km. 

Keoala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan menyatakan,  pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Baca Juga: Akhiri Tahun 2023, Gempa Bumi Guncang Sumedang

"Berdasarkan data Badan Geologi, daerah Sumedang secara umum tersusun oleh tanah sedang dan tanah keras. Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," kata Hendra.

Tak hanya itu berdasarkan analisis Badan Geologi, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombajan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Dilihat dari posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari.

"Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 hingga 0,48 mm pertahun," ungkap Hendra.

Berdasarkan informasi awal dari BPBD dan penduduk setempat, gempa bumi tersebut mengakibatkan kerusakan  rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler; Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya; Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.  Informasi dari BMKG dan penduduk setempat menyatakan, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Sumedang dengan skala intensitas antara III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Hendra Gubawan pun mengungkapkan, data Badan Geologi mencatat, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Peristiwa tersebut tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat.

Berdasarkan pencatatan Badan Geologi, wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km. 

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah