Pangeran Mekkah dan Tahu Sumedang

- 3 September 2023, 20:51 WIB
Tahu Sumedang
Tahu Sumedang /Foto: Instagram

Suryadi menjelaskan bahwa pada masa itu, orang Sunda belum terlalu familiar dengan makanan tahu buatan etnis Tionghoa seperti yang dihasilkan oleh kakeknya. Namun, perubahan besar terjadi ketika Pangeran Mekkah, Pangeran Aria Soeriaatmadja, berkunjung ke Situraja menggunakan keretek (delman).

Ketika Pangeran Mekkah melintas di depan toko Ong Bun Keng di daerah Tegalkalong, ia mencium aroma yang sangat menggugah selera dari proses penggorengan tahu. Tidak bisa menahan godaan, Pangeran Mekkah berhenti dan mencicipi tahu buatan Ong Bun Keng. Dalam pujian, Pangeran Mekkah berkata, "Ngenah tahu teh, pasti bakal payu" (artinya, tahu ini enak, pasti akan laku keras).

Sejak saat itu, penjualan tahu Sumedang, terutama "Tahu Bungkeng," mulai tumbuh pesat hingga mencapai puncaknya sebagai makanan yang sangat diminati. Tahu Sumedang, dengan cita rasa lezatnya, menjadi terkenal di berbagai tempat.

Seiring berjalannya waktu, tahu Sumedang menjadi salah satu ciri khas dan ikon kuliner Kabupaten Sumedang, sejajar dengan dodol garut. Suryadi menambahkan bahwa ia tidak pernah membayangkan bahwa "Tahu Bungkeng" bisa menjadi begitu terkenal seperti saat ini. Menurutnya, popularitas tahu Sumedang, khususnya "Tahu Bungkeng," meningkat pesat pada tahun 1990-an dan sejak itu tahu Sumedang menjadi makanan khas yang sangat terkenal, setara dengan dodol garut.*** (ditulis ulang dari Pikiran Rakyat: Adang Jukardi)

 

Halaman:

Editor: Helmi Surya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah