Network
SUMEDANG BAGUS -- Berpuasa merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan umat muslim di bulan Ramadhan. Tapi, bolehkah seorang wanita muslim yang sedang hamil atau mengandung tetap melaksanakan ibadah puasa?
Dilansir dari Antara, seorang Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama mengungkapkan, seorang ibu yang sedang hamil bisa berpuasa sepanjang mematuhi sejumlah persyaratan. Hal itu agar sang ibu dan bayi yang ada di dalam kandungannya tetap sehat.
Baca Juga: Resmi! Pemerintah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H pada 12 Maret 2024
"Tentunya boleh di usia kehamilan berapa pun, sepanjang tidak muncul gejala yang cukup dominan," kata dr. Ngabila yang juga staf di bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI saat dikonfirmasi di Jakarta, pada Senin 11 Maret 2024.
Menurut dr. Ngabila, pertumbuhan janin normal juga harus menjadi pertimbangan utama selama menjalankan ibadah puasa. Karenanya, kebutuhan gizi ibu hamil harus tetap terpenuhi selama puasa, termasuk kebutuhan akan mineral, vitamin, dan air.
"Makan makanan yang seimbang dibantu vitamin dan mineral yang cukup, dan kebutuhan minum lebih banyak 2,5 - 3 liter per hari (10-12 gelas per hari)," ucap dr. Ngabila yang sehari-harinya bekerja sebagai Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari
Meski begitu, dr. Ngabila menganjurkan agar ibu hamil yang ingin berupasa selalu berkonsultasi dengan dokter yang biasa memeriksanya. "Konsultasikan terlebih dahulu kepada bidan atau dokter yang memeriksa," kata dr. Ngabila.
Sedangkan bagi Ibu menyusui, dr. Ngabila menganjurkan agar puasa ditunda, khususnya pada ibu yang sedang memberikan ASI eksklusif dari usia bayi 0-6 bulan. "Sebaiknya ditunda apabila sedang memberikan ASI eksklusif 0-6 bulan," kata Ngabila.
Sementara itu, ibu menyusui dengan usia bayi di atas 6 bulan diperbolehkan berpuasa. Tapi, tentu saja asupan gizi ibu yang menyusui harus dipastikan seimbang.
"Dibantu vitamin, mineral, dan air putih minimal 3 liter per hari (12 gelas) dan pastikan bayi juga mendapat makanan pendamping asi (MPASI) yang seimbang, bergizi, cukup (adekuat)," tutur Ngabila.
