Gelombang Suara Meningkatkan Pertumbuhan Jamur Tanah, Meningkatkan Pemulihan Ekosistem

- 31 Januari 2024, 15:42 WIB
Sebuah studi di Australia yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Flinders menemukan bahwa gelombang suara dapat mempercepat pertumbuhan jamur tanah, membuka potensi peningkatan pemulihan ekosistem.
Sebuah studi di Australia yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Flinders menemukan bahwa gelombang suara dapat mempercepat pertumbuhan jamur tanah, membuka potensi peningkatan pemulihan ekosistem. /Foto: /IG-Sun_Freshbali


SUMEDANG BAGUS - Sebuah studi di Australia yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Flinders menemukan bahwa gelombang suara dapat mempercepat pertumbuhan jamur tanah, membuka potensi peningkatan pemulihan ekosistem. Studi ini mencatat percepatan pesat dalam pertumbuhan jamur tanah ketika terpapar suara di lingkungan yang terkendali.

Peneliti menyoroti potensi eko-akustik sebagai pendukung restorasi ekosistem, produksi pangan, dan pengomposan. Jake Robinson, ahli ekologi mikroba di Universitas Flinders, menyatakan bahwa lebih dari 75 persen tanah di dunia mengalami degradasi. "Lebih dari 75 persen tanah di dunia mengalami degradasi, sehingga kita perlu mengambil langkah radikal untuk memutarbalikkan tren itu dan mulai memulihkan keanekaragaman hayati," kata Robinson dalam sebuah rilis media.

"Penelitian ini mengejutkan kami ketika salah satu jamur pemacu pertumbuhan tanaman memperlihatkan peningkatan jumlah biomassa sel spora awalnya sebesar hampir lima kali lipat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang gelombang suaranya berada di level sekeliling (lingkungan)."

Baca Juga: Studi Menunjukkan Musikalitas Meningkatkan Kesehatan Otak dan Memori

Para peneliti mengubur kantong teh reguler untuk memungkinkan pertumbuhan biomassa saat kandungan organiknya terdegradasi, kemudian memaparkan level kebisingan yang berbeda terhadap kantong-kantong teh tersebut selama 14 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa terpapar gelombang suara meningkatkan pertumbuhan jamur tanah dibandingkan dengan kelompok kontrol yang terpapar kebisingan rendah.

Temuan ini membuka potensi untuk meningkatkan vegetasi dan mempertimbangkan reintroduksi spesies yang hilang, memperkaya biodiversitas dan mendukung pemulihan ekosistem yang terdegradasi.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah