Menstimulus Peneliti Muda Berinovasi, Pertamina Bangun Gedung Rekayasa Molekuler di ITB

- 6 Mei 2024, 17:48 WIB
Penyerahan secara simbolis hibah untuk gedung riset di ITB
Penyerahan secara simbolis hibah untuk gedung riset di ITB /B. Hartati

SUMEDANG BAGUS -- Sebagai wujud komitmen dalam mendukung penelitian dan pengembangan pada sektor pendidikan dan penelitian, PT Pertamina (Persero) berkontribusi dalam pembangunan Gedung Rekayasa Molekuler dan Material Fungsional di Institut Teknologi Bandung (ITB). Penyerahan hibah dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada acara kick off Pertamina Goes To Campus (PGTC) di ITB Kampus Bandung pada Senin 6 Mei 2024.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan hibah pembangunan gedung ITB merupakan komitmen Pertamina mendorong penelitian dan pengembangan teknologi yang akan mendukung misi Pertamina mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional. “Penelitian yang mutakhir di perguruan tinggi sangat dibutuhkan Pertamina untuk menghadapi tantangan energi yang semakin kompleks. Teroboson dan inovasi berbasis riset yang dihasilkan perguruan tinggi nantinya bisa diaplikasikan untuk menjawab kebutuhan di industri energi nasional,’’ ujar Fadjar.

Baca Juga: Sekda Jabar Herman Suryatman Minta Disdik Tingkatkan Mutu Pendidikan di Jawa Barat

Fadjar menjelaskan, pembangunan gedung perkuliahan dan penelitian tersebut telah dimulai sejak November 2023, dan diharapkan bisa selesai pada awal tahun 2025. Area perkuliahan dan penelitian akan terdiri dari 3 lantai, yang berlokasi di lantai 2, 3 dan 4. Pada lantai 2 nantinya akan difungsikan untuk ruang kuliah umum dan multimedia co-working space.

“Ruang ini dipergunakan untuk perkuliahan dengan fasilitas hybrid yang berkapasitas besar hingga  500 peserta dan dilengkapi dengan ruang-ruang diskusi,” tutur Fadjar.

Pada Lantai 3 akan dipergunakan untuk Laboratorium Open Innovation  serta Computing & Modelling Room. Sedangkan Lantai 4 merupakan Laboratorium Intermediate yang dapat  menampung 180 mahasiswa. Pada lantai 4 terdapat 100 ruang asam dan 80 meja penelitian serta didukung oleh ruang instrumentasi.

“Aktivitas pada lantai 4 ini memiliki fokus untuk mempersiapkan  mahasiswa memasuki penelitian mutakhir. Di samping itu, lantai  ini juga dapat difungsikan sebagai laboratorium kolaborasi dengan industri,” kata Fadjar.

Fadjar menambahkan, Pertamina dan ITB telah melakukan kolaborasi dalam berbagai penelitian, salah satunya katalis, bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan minyak. Pertamina dan ITB telah berhasil mengembangkan teknologi katalis pertama di Indonesia yang diberi nama Katalis Merah Putih yang berperan penting pada pengurangan impor katalis secara nasional.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah