Agar UMKM Semakin Go Digital, Pijar Mahir Berkolaborasi dengan TikTok

- 26 Januari 2024, 21:21 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pijar Mahir dengan TikTok
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pijar Mahir dengan TikTok /istimewa

SUMEDANG BAGUS --Upaya pelatihan agar UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) lokal terus berdaya, dilakukan Pijar Mahir, sebagai salah satu produk unggulan Leap Telkom Digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Salah satu upaya tersebut, yaitu berkolaborasi dengan platform video berdurasi singkat, TikTok agar menyediakan pelatihan dan pemberdayaan UMKM menggunakan TikTok sebagai sarana promosi bisnis.

Kerjasama tersebut mempertajam keberadaan platform Pijar Mahir dalam menyediakan solusi pembekalan UMKM berupa pelatihan berkualitas yang disesuaikan kebutuhan UMKM dalam memasuki ekosistem digital. Pijar Mahir memahami pentingnya selalu menjaga dan meningkatkan kualitas pelatihan yang diberikan, sehingga dijalin kerja sama dengan berbagai pihak yang relevan di bidangnya.

Baca Juga: Edutech Pijar Tetap Berpeluang Pasca Fenomena Tech Winter

“Kerja sama dengan TikTok menjadi langkah strategis Telkom untuk membantu UMKM semakin go digital dan meraih pasar mancanegara. Melalui Pijar Mahir, Telkom membuktikan komitmennya untuk menumbuhkan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional yang sejalan dengan target pemerintah,” tutur Head of Digital Vertical Ecosystem Education Telkom, Sri Safitri, akhir pekan lalu.

Sepanjang tahun 2023, UMKM sebagai penggerak ekonomi bangsa telah memberikan kontribusi hingga lebih dari 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM pun telah menyerap setidaknya 97% tenaga kerja lokal. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM mampu go digital hingga akhir tahun 2024 agar peluang pasar yang diraih UMKM semakin luas guna memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian nasional.

Faktanya, saat ini masih banyak UMKM terkendala memanfaatkan platform digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan, pada tahun 2022 terdapat 68% dari total 64 juta UMKM di Indonesia yang belum masuk ekosistem digital. Riset dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) itu merupakan imbas dari kurangnya pengetahuan dan keahlian digital pelaku UMKM.

Sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian target pemerintah agar UMKM semakin go digital, Candra Wijayangka, Dosen Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University, mengatakan, kerjasama strategis keduanya tersebut layak dijadikan referensi ekonomi digital terutama untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal itu karena kekuatan keduanya sudah teruji di dalam negeri, sehingga memberikan angin segar bagi UMKM.

"Kita tak bisa pungkiri jika ekonomi digital untuk UMKM, terutama yang dihadirkan oleh Telkom dan TikTok selama ini, itu telah menciptakan demokratisasi ekonomi bisnis yang luar biasa. Sebagai praktisi dan akademisi bisnis, saya sambut baik kerjasama keduanya karena fakta di lapangan UMKM belum semua melek teknologi," ujarnya.

Praktisi bisnis energi itu menjelaskan, demokratisasi ekonomi itu diperlukan karena UMKM tak perlu modal berlimpah namun bisa meraih pasar seluas mungkin hingga seluruh dunia. UMKM tinggal buka aplikasi digital di kamar sampai pelataran rumahnya, maka transaksi bisa melesat hebat hingga sampai seluruh penjuru dunia. Banyak juga dari mereka yang bahkan tak belanja modal. Semua barang yang ditawarkan berkonsep titipan bagi hasil (dropshipper), sehingga praktis bujet UMKM relatif minim untuk kuota saja.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x