Pengamanan Maksimal Antisipasi Kecurangan Saat UTBK Gelombang II di ITB

22 Mei 2023, 19:11 WIB
Koordinator Pelaksana Pusat UTBK ITB saat menjelaskan tentang pelaksanaan UTBK ITB Gelombang 2 /Budi Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Hari ini, Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK Gelombang 2 mulai diselenggarakan. Salah satunya di Bandung, yang diselenggarakan di 4 lokasi, yaitu ITB, UPI, ISBI, dan Unpad.

Salah satu pusat penyelenggaraan UTBK, Institut Teknologi Bandung atau ITB melakukan berbagai upaya untuk mencegah kecurangan pada UTBK gelombang dua. Upaya tersebut diantaranya dengan penggunaan metal detector sebelum peserta memasuki ruangan ujian, keberadaan CCTV di dalam ruangan ujian, hingga dilibatkannya pengawas yang telah diuji terlebih dulu.

Baca Juga: PABSI Jabar Gelar Seleksi BK PON XXI

Koordinator Pelaksana Pusat UTBK ITB, Achmad Rochliadi mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan, panitia Pusat UTBK ITB melibatkan pengawas dengan perbandingan setidaknya satu orang pengawas untuk setiao 10 peserta di setiap ruangan pelaksanaan ujian.

Menurutnya, syarat untuk menjadi pengawas pun ketat, yaitu minimal mahasiswa S2 dan tidak boleh tergabung dalam bimbingan belajar atau bimbel. Sedangkan pengawas yang berasal dari pekerja kampus sebenarnya diatur oleh panitia pusat minimal pegawai golongan 3, namun karena jarang ada dosen yang mau menjadi pengawas, pihak ITB menurunkan standar menjadi minimal tendik atau tenaga pendidik.

"Peserta hanya boleh membawa semua berkas yang diperbolehkan yaitu di kemejanya hanya boleh ada kartu ujian, surat pengenal, dan pensil non mekanik, dan setiap kali peserta akan masuk mereka harus mematikan perangkat komunikasi mereka di simpan di depan kelas dalam tasnya. Lalu saat sebelum duduk, kita scan bodynya dengan metal detector karena kecurangan yang sekarang dirasa dilakukan itu menggunakan perangkat elektronik yang ditempel di badannya dan komunikasi dengan perangkat hpnya," ujar Achmad.

Baca Juga: Turnamen Gateball Piala Gubernur Jabar 2023 Diikuti 128 Tim dari Seluruh Indonesia

Acmad pun menegaskan, sejauh ini pihaknya tidak mendapati pelanggaran yang menuju kecurangan di gelombang 1 baik di lokasi mitra maupun di ITB.

Berdasarkan data dari Panitia Pusat UTBK ITB, peserta yang mendaftar UTBK di ITB berjumlah 17. 216 peserta yang berasal dari berbagai provinsi/ daerah di Indonesia. Yang terbanyak dari Kota Bandung yaitu berjumlah 6 ribuan peserta. Bahkan, ada pula peserta yang berasal dari Papua sebanyak 9 orang, dan Papua Barat 2 orang. Selain itu, ada seprang pendaftar dari Saudi Arabia.

Dalam pelaksanaan UTBK Gelombang 1, Pusat UTBK ITB bekerja sama dengan beberapa sekolah mitra di Kota Bandung, sehingga lokasi ujian selain di kampus ITB juga di SMAN 1 Bandung, SMAN 2 Bandung, SMAN 3 Bandung, SMAN 4 Bandung, SMAN 5 Bandung, dan SMKN 2 Bandung.

Baca Juga: Bupati Bandung Guyur Bonus Miliaran Atlet-Atlet Kabupaten Bandung Yang Berprestasi di SEA Games Kamboja

Pada gelombang pertama, terdapat 8.457 orang yang seharusnya mengikuti UTBK, namun sebanyak 230 orang tidak hadir atau sebagian terlambat sehingga tidak bisa mengikuti ujian.

Sedangkan pada gelombang 2, jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 8.669 peserta. Lima diantaranya dinyatakan tidak hadir. Semua peserta yang hadir melakukan ujian di Kampus ITB yang tersebar di 21 ruang ujian.

Pihak Panitia Pusat UTBK ITB pun mengimbau, agar peserta yang memerlukan bantuan atau berkebutuhan khusus segera menghubungi panita, agar dapat difasilitasi. Seperti yang terjadi pada gelombang pertama, panitia memfasilitasi penggunaan kursi roda bagi seorang peserta yang sebelumnya mengalami kecelakaan dan terpaksa menggunakan tongkat.

UTBK Gelombang 2 dilaksanakan pada 22 hingga 28 Mei 2023, sedangkan UTBK Gelombang 1 telah dilaksanakan pada 8 hingga 14 Mei lalu.***

Editor: Budi Hartati

Tags

Terkini

Terpopuler