Tim Bulu Tangkis Indonesia Mundur dari All England 2021, Ini 5 Alasan Netizen Kecewa pada BWF

- 18 Maret 2021, 14:30 WIB
Banyak netizen meradang kecewa dengan keputusan BWF yang paksa  tim bulu tangkis Indonesia mundur dari All England 2021.*
Banyak netizen meradang kecewa dengan keputusan BWF yang paksa tim bulu tangkis Indonesia mundur dari All England 2021.* //Instagram/@badminton.ina

PR SUMEDANG - Kabar kurang baik datang dari dunia bulu tangkis Indonesia, pasalnya tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari pertandingan All England 2021, bahkan secara langsung diminta oleh BWF (Badminton World Federation).

Awal mulanya, dikarenakan BWF menyebut tim bulu tangkis Indonesia yang mundur dari All England 2021 diklaim berada dalam satu penerbangan dengan penumpang yang terinfeksi Covid-19.

BWF dan penyelenggara All England 2021 menyatakan tim bulu tangkis Indonesia harus mundur dari rangkaian pertandingan itu.

Baca Juga: Sempat Dirumorkan Terjangkit Covid-19, Presiden Tanzania Ternyata Meninggal Dunia Karena Hal Ini

Tentunya kebijakan BWF tersebut membuat kecewa para penggemar bulu tangkis yang telah lama menantikan tim bulu tangkis Indonesia berlaga di All England 2021.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat Solo Raya pada artikel 'Tagar #BWFMustResponsible Trending di Twitter, Berikut 5 Kekecewaan Netizen Indonesia pada All England 2021'

PBSI melalui rilis resminya menyatakan sikap kecewa dan sakit luar biasa, atas kejadian yang menimpa tim Indonesia. Namun, mereka juga memastikan kondisi para atlet dan staff dalam keadaan baik.

Baca Juga: Sebut Jungkook BTS sebagai Tipe Idealnya, Jessi Akui Ingin Ajak untuk Berduet

Sebagai bentuk kekecewaan, tagar #BWFMustBeResponsible menjadi trending di laman Twitter Indonesia. Pantauan Pikiranrakyat-Soloraya.com dari pukul 06.00 WIB hingga berita ini diturunkan, sudah ada 23,5 ribu tweet yang menggunakan tagar tersebut.

Berikut ini adalah rangkuman rasa kecewa masyarakat Indonesia terhadap BWF dan penyelenggaraan turnamen Yonex All England 2021.

1. Penampilan perdana pemain top pasca absen panjang

Baca Juga: Resmi Luncurkan Channel YouTube, Rose BLACKPINK Ceritakan Masa Kecil hingga Impian di Video Pertama

Turnamen Yonex All England 2021 telah ditunggu sejak lama oleh para penggemar bulu tangkis. Pasalnya, beberapa pemain top dunia akan tampil perdana pasca absen panjang akibat pandemi Covid-19.

Di tim Indonesia, penampilan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi salah satu yang paling ditunggu.

Sebelumnya, pada tiga turnamen di Thailand. Ganda putra yang memiliki sebutan The Minions ini harus absen akibat Kevin Sanjaya positif Covid-19.

Baca Juga: Waspada! 3 Hal Berikut Bisa Sebabkan Stres Jika Berada di Kamar Tidur

Selain itu juga, tim bulu tangkis Jepang untuk pertama kalinya berpartisipasi di turnamen internasional di masa pandemi Covid-19.

Pertandingan antara Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya melawan ganda putra Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe. Juga pertandingan tunggal putra Anthony Ginting dan Kento Momota menjadi penampilan yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar bulu tangkis.

2. Tim Indonesia tidak mendapat tes ulang

Baca Juga: Diduga Rasis, Tersangka Penembakan di Atlanta Ternyata Terlibat dalam Dua Insiden Lain

Tim bulu tangkis Indonesia mendapat perlakuan yang berbeda terkait indikasi Covid-19 dalam All England 2021.

Sebelumnya, tujuh atlet dan staff tim asal Denmark, India, dan Thailand juga disebut positif Covid-19. Namun, pasca melakukan tes ulang, tujuh orang tersebut mendapat hasil negatif kurang dari satu hari.

Perlakuan yang berbeda justru terjadi pada tim Indonesia. Walau telah dinyatakan negatif Covid-19 sebelum dan sesampainya di Brimingham. Mereka tetap dipaksa mundur dari pertandingan akibat regulasi ketat oleh pemerintah setempat.

Baca Juga: Rilis Teaser di Akun Twitter Pribadi, Benarkah Kang Daniel akan Comeback dalam Waktu Dekat?

Poin ini pula yang menjadi perhatian khusus publik Indonesia. Di samping itu, tunggal putri asal Turki, Neslihan Yigit tidak dipaksa mundur dari turnamen walau satu penerbangan dengan tim Indonesia.

Hingga saat ini, PBSI bersama KBRI London tengah berupaya menegoisasi insiden ini ke pemerintah Inggris raya. BWF dan penyelenggara All England 2021, lewat rilis resminya, telah menyatakan jika tidak dapat berbuat apa-apa.

3. All England tidak belajar dari tiga turnamen di Thailand

Baca Juga: POPULER HARI INI: Na In Woo di River Where The Moon Rises hingga Truk Terguling Lagi di Tanjakan Cae Wado

Atlet ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon mempermaslahkan kesiapan pihak BWF dan penyelenggara All England 2021 dalam mengadakan kompetisi.

Menurutnya, mengetahui regulasi Covid-19 di Inggris yang begitu ketat, seharusnya para pemain menjalani karantina terlebih dahulu.

Netizen Indonesia juga mengapresiasi Thailand yang telah menjadi tuan rumah bagi tiga turnamen beberapa waktu silam. Jika dibandingkan, persiapan kompetisi All England 2021 di Inggris jauh lebih buruk.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Kamis, 18 Maret 2021 di Stasiun Televisi RCTI, SCTV, dan TVRI

Status kejuaraan bulu tangkis tertua All England juga dipermasalahkan, menurut penuturan netizen Indonesia, seharusnya All England 2021 dapat lebih siap dibandingkan Thailand yang minim pengalaman mengadakan kejuaraan bulu tangkis level 1.000.

4. Service Judge berasal dari negara yang sama

Lain hal dengan Covid-19, sebelum dipaksa berhenti, beberapa pemain Indonesia telah melakoni laga pertamanya. Mereka adalah Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Jonathan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca Juga: Terdapat Penumpang Positif Covid 19 di Pesawat, Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Pada laga Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan kontra wakil tuan rumah, Ben Lane dan Sean Vendy. Service judge yang bertugas tenyata juga berasal dari Inggris.

Netizen Indonesia mempermasalahkan hal ini karena seharusnya tidak adil. Mengingat, service judge dapat memihak dengan pemain asal negaranya.

Pada pertandingan tersebut, servis yang dilakukan Mohammad Ahsan berkali-kali dianggap fault. Konsentrasi pemain ganda putra tersebut sempat goyah, hingga Ben Lane dan Sean Vendy dapat memaksakan jalannya game ketiga.

Baca Juga: 16 Tahun Dinyatakan Hilang dalam Tsunami Aceh, Abrip Asep Akhirnya Ditemukan Masih Hidup

Walau demikian, Ahsan dan Hendra dapat menutup pertandingan dengan kemenangan 21-18, 19-21, dan 21-19 atas Ben Lane dan Sean Vendy.

5. Akun official BWF dipenuhi protes netizen asal Indonesia

Akun resmi federasi bulu tangkis dunia, BWF dibanjiri komentar oleh netizen asal Indonesia. Secara umum, publik Indonesia menyatakan protes atas kebijakan BWF yang dianggap tidak adil.

Baca Juga: Aa Gym Resmi Gugat Cerai Teh Ninih, Kuasa Hukum Beberkan Alasannya

Pantauan Pikiranrakyat-Soloraya.com hingga berita ini diturunkan. Akun resmi Twitter BWF telah dipenuhi sebanyak 3.800 komentar. Sedangkan di akun Instagram terdapat sebanyak 18.200 komentar.

BWF telah menyatakan jika keputusan menarik seluruh tim Indonesia dari pertandingan sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat. Walau demikian, pertandingan All England 2021 tetap dilanjutkan.***(Zuliyan M Rizky/Pikiran Rakyat Solo Raya)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PR Solo Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah