Beri Bantuan Masker di Acara Pernikahan Putri Rizieq Shihab, Satgas Covid Ungkap Alasannya

- 15 November 2020, 08:43 WIB
Doni Monardo.
Doni Monardo. /Instagram/@bnpb_indonesia

PR SUMEDANG – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, menyayangkan kegiatan Maulid Nabi serta panitia perayaan pernikahan putri Rizieq Shihab tidak mematuhi protokol kesehatan.

Hal ini didasari karena banyaknya orang yang hadir dan abai pada protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dan menggunakan masker.

Meski melanggar protokol, demi menghindari dampak negatif yang lebih buruk pemerintah melalui Satgas Penanganan covid-19 memberikan bantuan berupa masker kain, masker medis dan handsanitizer.

Baca Juga: Komentari Sejumlah Pegawai KPK yang Mengundurkan Diri, Fahri Hamzah: Beda dengan LSM atau Perusahaan

Bantuan ini diberikan ke pengelola dan panitia kegiatan agar mereka terhindar dari Covid-19. Jika sampai tertular akan menimbulkan klaster baru yang akan berakibat fatal.

"Setelah beberapa hari terakhir, kita menyaksikan sejumlah aktivitas yang dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab. Banyak sekali masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak menjaga jarak dan banyak yang tidak menggunakan masker. Dan ini yang sangat kita sayangkan," ujar Ketua Satgas Penanganan covid-19, Doni Monardo di Jakarta, Sabtu 14 November 2020 yang dikutip dari RRI.

Di samping itu, Doni juga menekankan bahwa sebelumnya setiap pakar dan pimpinan, baik di tingkat pusat maupun setiap daerah telah mengingatkan akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca Juga: Senada Habib Rizieq, Prabowo Minta Pembebasan Sejumlah Tokoh Pendukung yang Ditahan Pemerintah

Doni juga mengingatkan bahwa Covid-19 dapat menjadi mesin pembunuh bagi mereka yang masuk dalam kategori usia lanjut, maupun mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas.

"Mungkin bagi mereka yang usia muda, sehat apabila terpapar Covid-19 relatif bisa sembuh dalam waktu yang tidak lama. Namun pengalaman kita selama ini, ketika yang terpapar itu lansia dan penderita komorbid maka risikonya sangat fatal. Saya ulangi lagi sangat fatal," ujar Doni.

Sebagaimana data Satgas Penanganan Covid-19, bahwa terdapat tren kasus kluster keluarga yang meningkat dari orang tanpa gejala yang menulari keluarganya di rumah sehingga akhirnya berujung fatal. Sehingga hal ini perlu diantisipasi agar ke depannya tidak terjadi hal serupa.

Baca Juga: Tahun Depan BBM Jenis Premium dan Pertalite Dihentikan Penjualannya di 3 Wilayah Ini

"Tidak sedikit saudara-saudara kita yang kelompok rentan, yaitu lansia dan penderita komorbid ini akhirnya wafat, akhirnya meninggal dunia. Karena tertular dari keluarga yang tidak ada gejala," ucap Doni.

Selanjutnya, Doni juga menjelaskan bahwa pemberian bantuan tersebut adalah dilakukan untuk menegakkan aturan pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 secara luas, dengan menerapkan protokol kesehatan. Dia berharap, bantuan tersebut kemudian dapat digunakan sebagaimana mestinya sehingga penularan virus dapat dicegah.

Baca Juga: Polisi Ungkap Tambahan 3 Orang Tersangka Baru Kebakaran Kejagung RI

"Oleh karenanya pemberian bantuan berupa masker dan juga handsanitizer kepada panitia bukan hanya untuk menegakkan protokol kesehatan di lingkungan tersebut, tetapi juga bagian dari upaya untuk mengajak seluruh komponen yang ada di sekitarnya mau menggunakan masker," jelas Doni.

"Masker diberikan untuk dipakai," imbuhnya.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah