Dampak Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru, 3 Warga Meninggal Dunia

- 20 April 2024, 09:38 WIB
Petugas BPBD Lumajang berupaya membersihkan lahar dingin Gunung Semeru
Petugas BPBD Lumajang berupaya membersihkan lahar dingin Gunung Semeru /BPBD Kabupaten Lumajang

SUMEDANG BAGUS  --- Banjir lahar dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru, mengakibatkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meluap pada Kamis 18 April 2024 pukul 19.30 WIB. Banjir lahar dingin tersebut pun membuat sembilan Kecamatan, yaitu Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh terdampak.

"Tercatat empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi dan 17 jembatan rusak berat, bahkan delapan jembatan diantaranya putus total akibat luapan lahar dingin yang meluap dari Daerah Aliran Sungai Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik. Peristiwa ini mengakibatkan putusnya akses jalan Nasional Lumajang – Malang via Piket Nol Pronojiwo yang hingga saat ini masih ditutup dan dalam penanganan PT. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN Jawa -Bali)," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan pers tertulis pada Sabtu 20 April 2024.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Kepala Keluarga Mengungsi

Akibat kejadian tersebut, tiga warga meninggal dunia. Hal tersebut dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang pada Jumat 19 April pukul 18.00 WIB. Tercatat satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar seluruh warga yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai berhati hati dan siaga serta meningkatkan kewaspadaannya. Hal tersebut karena visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak serta potensi awan panas yang sewaktu waktu bisa terjadi.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih melakukan asesmen, membersihkan material lahar dingin, serta terus memonitoring dampak lahar dingin tersebut ke aparat Kecamatan, aparat Kelurahan serta aparat Desa setempat. Hal itu guna melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi, karena hujan lebat diprakirakan masih akan terjadi di wilayah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.***

Editor: B. Hartati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x