Muncul Bledug Kramesan di Grobogan, Badan Geologi Imbau Warga agar Tak Panik

- 25 Maret 2024, 10:44 WIB
Foto Google Earth yang menggambarkan jarak antara Bledug Kramesan dengan Bledug Kuwu
Foto Google Earth yang menggambarkan jarak antara Bledug Kramesan dengan Bledug Kuwu /

SUMEDANG BAGUS -- Baru-baru ini viral kemunculan gundukan mirip gunung berapi di Dusun Medang, Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, Fenomena seperti Bledug Kramesan tersebut sudah ada sejak lama. Hal tersebut dijumpai pada beberapa naskah dari kerajaan-kerajaan di Jawa mengenai kehadiran mud volcano.

"Jarak Bledug Kramesan dari Bledug Kuwu adalah sekitar 3,4 km. Bledug Kramesan ini memiliki ketinggian 25 meter dari permukaan tanah. Bledug -bledug ini adalah material dari mud diapir yang lolos ke permukaan melalui rekahan-rekahan maupun struktur sesar," tutur Muhammad Wafid.

Baca Juga: Longsor Terjang Kabupaten Bogor, Seorang Warga Belum Ditemukan

Area terjadinya Bledug Kramesan dan Bledug Kuwu pada umur Paleogen adalah
termasuk dalam Pati Through yang memungkinkan diendapkannya sedimen secara cepat dan tebal. Secara fisiografi, area tersebut termasuk pada antiklinorium Zona Rembang yang terdiri dari pegunungan lipatan berbentuk antiklinorium yang memanjang ke arah Barat – Timur, dari Kota Purwodadi melalui Blora, Jatirogo, Tuban sampai Pulau Madura.

"Batuan yang diendapkan pada zona tersebut setelah mengalami burial dan kompresi akan membentuk mud diapir yang terdiri atas material halus unconsolidated. Dimana material halus tersebut dapat lolos ke permukaan melalui rekahan-rekahan dan struktur geologi yang ada," ungkap Muhammad Wafid.

Ia pun menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya mud diapir, yaitu :
1. Amblesan: tektonik penurunan yang stabil (stable tectonic submergence),
2. Kecepatan pengendapan: pengendapan yang cepat dari sedimen berumur muda
yang tebal (rapid deposition of thick young sediments),
3. Lapisan plastis: terdapat lapisan yang plastis di bawah permukaan (presence of
plastic strata in the subsurface),
4. Overpressure dan under-compacted: cairan mengalami overpressure dan
sedimen di bawah pemadatan (fluid overpressure and under-compacted
sediments),
5. Potensi hidrokarbon: pasokan gas yang cukup dan potensi hidrokarbon yang
tinggi (enough gas supply and high hydrocarbon potential),
6. Produksi air diagenetik: produksi air secara diagenesa dari serangkaian lempung yang terkubur (production of diagenetic waters from buried clayey series),
7. Tektonik kompresi: kedudukan tektonik kompresi dengan banyak patahan dan
kegempaan yang tinggi (compressional setting-numerous faults-high seismicity),
8. Gradien panasbumi tinggi: kemungkinan dengan gradien panas bumi yang tinggi (possibly high geothermal gradient).

"Secara struktur geologi bledug terletak pada area yang tidak padat patahan dan
kelurusan karena sifatnya yang plastis. Sehingga pada daerah mud diapir tidak
terindikasi adanya kelurusan patahan, namun terdapat struktur geologi berupa antiklin dengan sumbu relatif Barat Daya - Timur Laut," papar Wafid.

Secara umum, litologi penyusun Zona Rembang adalah campuran antara
karbonat laut dangkal dengan klastika, serta lempung dan napal laut dalam. Berdasarkan Pringgoprawiro (1983), urutan stratigrafi Zona Rembang dari tua ke muda adalah sebagai berikut:
1. Basement Pra-Tersier
2. Formasi Ngimbang
3. Formasi Kujung
4. Formasi Prupuh
5. Formasi Tawun
6. Formasi Ngrayong
7. Formasi Bulu
8. Formasi Wonocolo                                          9. Formasi Ledok
10. Formasi Mundu
11. Formasi Lidah
12. Formasi Paciran

"Pengaruh kegempaan terhadap mud diapir dan mud volcano adalah adanya kemungkinan untuk terbukanya rekahan-rekahan yang dilewati oleh material lumpur. Dengan terbukanya rekahan-rekahan tersebut material mud diapir akan mengalami pergerakan naik dan ada penambahan debit material, namun dengan adanya kompresi dan tekanan tektonik pada area tersebut akan terjadi titik kesetimbangan seperti pada saat sebelum momen kegempaan terjadi," jelas Muhammad Wafid.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x