PVMBG Naikkan Status Gunung Ili Lewotolok Jadi Level III (Siaga)

- 27 Februari 2024, 22:25 WIB
Visualisasi Gunung Lewotolok 26 Februari 2024
Visualisasi Gunung Lewotolok 26 Februari 2024 /istimewa

SUMEDANG BAGUS -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), per-tanggal 27 Februari 2024, pukul 10.00 WITA. Peningkatan status tersebut ditetapkan berdasarkan hasil data pemantauan visual dan instrumental Gunung Ili Lewotolok.

Berdasarkan pantauan PVMBG, pada tanggal 15 Februari 2023 teramati aliran lava baru kedua arah, yaitu selatan dan tenggara sejauh lk 400 m dari bibir kawah. Pada 23 Februari, aliran lava baru sudah mencapai jarak lk. 1 km ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan. Lalu, pada 26 Februari, aliran lava ke arah tenggara telah mencapai jarak setidaknya 2 km dari bibir kawah.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok Meningkat, PVMBG Ubah Jarak Rekomendasi

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan menyatakan, pada periode 16-26 Februari 2024 terekam 98 kali gempa letusan erupsi di Gunung Ili Lewotolok. Mereka terdiri dari 30 kali gempa guguran, 3.615 kali gempa hembusan, 98 kali Tremor Non- Harmonik, 54 kali Hybrid, 4 kali gempa Vulkanik Dangkal, 5 kali gempa Vulkanik Dalam, 1 kali Tremor menerus, 4 kali gempa Tektonik Lokai, dan 3 kali gempa Tektonik Jauh.

"Sampai saat ini, erupsi/letusan eksplosif masih tetap berlangsung dan menunjukkan peningkatan. Jangkauan lontaran lava (pijar) 'dominan masih di sekitar area kawah dan dapat menjangkau jarak sekitar 500 meter keluar dari kawah. Potensi ancaman bahaya dari lontaran lava/material pijar harus tetap diwaspadai yang sampai saat ini diperkirakan masih akan berada di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok," ujar Hendra.

Dengan adanya peningkatan status tersebut, Hendra mengungkapkan, PVMBG memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah G. Ili Lewotolok.

2. Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todonara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 4 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok serta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara puncak/kawah G. Ili Lewotolok. Masyarakat Desa Jontona agar diungsikan ke daerah yang lebih aman.

3. Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain sehingga mata dan kulit terlindungi.

4. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

5. Seluruh masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas G. Ili Lewotolok melalui aplikasi/website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id) dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram pvmbg).

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x