Aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok Meningkat, PVMBG Ubah Jarak Rekomendasi

- 25 Februari 2024, 14:12 WIB
Penampakan Gunung Api Ili Lewotolok pada 23 Februari 2024
Penampakan Gunung Api Ili Lewotolok pada 23 Februari 2024 /istimewa

SUMEDANG BAGUS -- Gunung Api Ili Lewotolok yang berlokasi di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur terus mengalami erupsi dan bahkan menunjukkan peningkatan aktivitas. Karena aktivitas vulkaniknya terus tinggi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan melakukan perubahan jarak rekomendasi. Meski begitu, tingkat aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok masih di Level II (Waspada).

Menurut Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, berdasarkan pengamatan tim dan peralatan di lapangan pada periode 16 hingga 23 Februari 2024, secara visual teramati asap berwarna putih dan kelabu dari kawah utama. Intensitas asap tersebut sedang hingga tebal dengan tinggi 25 hingga 700 meter dari puncak.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Semeru Terus Tinggi, Dilarang Beraktivitas Dalam Radius 5 Km dari Puncak

"Teramati erupsi/ letusan dengan tinggi 200 hingga 1000 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu. Teramati guguran, namun jarak dan arah luncuran tidak teramati," ujarnya.

Dalam periode yang sama, terekam 60 kali gempa letusan/ erupsi, 17 kali gempa guguran, 2.562 kali gempa hembusan, 65 kali tremor non harmonik, 31 kali gempa hybrid, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali ngempa tektonik lokal, 3 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali tremor menerus.

Hendra juga mengungkapkan, energi seismik di Gunung Api Ili Lewotolok secara umum masih berfluktuasi, namun kecenderungan naik. Gempa-gempa vulkanik yang terekam di bawah Gunung Ili Lewotolok berkedalaman berkisar antara 1,5 hingga 5,5 kilometer di bawah gunung tersebut.

"Pada tanggal 15 Februari 2023 teramati aliran lava baru kedua arah, ke arah selatan dan tenggara sejauh lk. 400 m dari pusat letusan/erupsi. Hingga tanggal 23 Februari 2024, aliran lava baru sudah mencapai jarak lk. 1 km ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan," katanya.

Menurut Hendra, sampai saat ini erupsi/letusan eksplosif masih tetap berlangsung dan menunjukkan peningkatan. Jangkauan lontaran lava (pijar) dominan masih di sekitar area kawah dan dapat menjangkau jarak sekitar 500 meter keluar dari kawah. Potensi ancaman bahaya dari lontaran lava/material pijar harus tetap diwaspadai yang sampai saat ini diperkirakan masih akan berada di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

Karenanya, PVMBG mengeluarkan perubahan jarak rekomendasi, yaitu:

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x