Network
SUMEDANG BAGUS - Dilansir dari ig@mongabay cuaca panas yang terus meningkat dan dampak perubahan iklim yang semakin terasa telah mengancam koleksi anggrek langka milik Sahrial Hafids di Jambi. Setelah 14 tahun berusaha dengan gigih untuk mengumpulkan berbagai jenis anggrek alam, hampir 287 spesies anggrek mati dalam waktu kurang dari tiga bulan akibat kemarau panjang yang melanda pada tahun 2019.
Ketidakberhasilan dalam melindungi anggrek langka ini telah membuat Sahrial Hafids sangat frustasi. Dia bahkan memutuskan untuk berhenti dari perjalanan petualangannya yang melibatkan keluar masuk hutan untuk mendokumentasikan anggrek baru sejak tahun 2014.
Perubahan iklim yang nyata, bersama dengan perubahan dalam penggunaan lahan, telah menjadi ancaman serius bagi anggrek alam Jambi. Kondisi saat ini menyiratkan bahwa beberapa jenis anggrek hanya tinggal sekitar 30-an dari koleksinya yang dulu kaya akan jenis anggrek.
Penyelamatan anggrek alam semakin mendesak, dan beberapa upaya konservasi di luar habitat asli telah menjadi alternatif untuk melindungi anggrek-anggrek yang semakin langka. Alih fungsi lahan dan perubahan iklim telah mengancam keberlangsungan hidup anggrek alam Jambi, yang diperkirakan memiliki lebih dari 500 jenis, banyak di antaranya belum ditemukan.
Baca Juga: Bandung Pecahkan Rekor Suhu Tertinggi, Setara dengan Kota Pesisir
Upaya konservasi, seperti gerakan "1001 Anggrek Macan" dan pembuatan taman pembibitan anggrek di rawa gambut, menjadi salah satu cara komunitas seperti GMJB (Gabungan Masyarakat Pecinta Anggrek Jambi) berusaha untuk mempertahankan keberagaman jenis anggrek alam di Jambi. Namun, tantangan besar masih ada di depan untuk menjaga keberlanjutan anggrek-anggrek ini.
Dalam konteks ini, para peneliti, ahli konservasi, dan pecinta anggrek di Jambi bersatu untuk mencari solusi guna melindungi warisan alam berharga ini. Semua pihak berharap agar langkah-langkah konservasi yang diambil dapat membantu mempertahankan keberagaman anggrek alam di Jambi dan mencegah kepunahan lebih lanjut akibat perubahan iklim yang terus berlanjut.***
