Network
SUMEDANG BAGUS-Kehidupan damai warga di desa Payo Selincah, Jambi, telah berubah drastis sejak beroperasinya sebuah pembangkit listrik di wilayah mereka. Sebelumnya, mereka menikmati ketenangan, tanpa bising yang mengganggu, dan rumah-rumah yang utuh. Namun, saat ini, warga harus menghadapi kekhawatiran tentang kerusakan rumah, retakan dinding, serta keluhan sehari-hari tentang kebisingan dan bau gas yang mengganggu.
Warga Payo Selincah telah mengambil langkah untuk mengadukan masalah ini ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jambi. Mereka mengeluhkan kerusakan rumah dan juga meminta pembebasan lahan. Namun, pihak PT PLN (Persero) berkeras menolak untuk membebaskan lahan tersebut. Mereka mengklaim bahwa mereka akan membantu biaya renovasi rumah warga yang rusak akibat dampak dari pembangkit listrik tersebut.
Namun, langkah warga ini belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Ardi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, mengungkapkan bahwa perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan bahwa getaran dari mesin pembangkit listrik adalah penyebab utama kerusakan rumah warga. Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa tindakan yang diambil selaras dengan bukti ilmiah yang kuat.
Baca Juga: Kebakaran di Gunung Bromo Memaksa Penutupan Sementara Aktivitas Wisata
Sementara warga Payo Selincah berharap agar masalah ini segera mendapatkan perhatian serius dan solusi yang tepat, kontroversi terkait pembangkit listrik ini terus berlanjut. Masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan pembangkit listrik masih harus bekerja sama mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk mengatasi dampak dari pembangkit listrik di wilayah tersebut.
