BNPB Sebut 683 Rumah Warga Rusak Berat dan 18 Orang Meninggal Akibat Gempa Pasaman. Berikut Data Lengkapnya

- 7 Maret 2022, 10:02 WIB
Rumah warga di Pasaman ambruk setelah diguncang gempa berkekuatan M6,1 pada Jumat, 25 Februari 2022 pagi. Berikut ini update data korban meninggal dan korban luka-luka pasca gempa.
Rumah warga di Pasaman ambruk setelah diguncang gempa berkekuatan M6,1 pada Jumat, 25 Februari 2022 pagi. Berikut ini update data korban meninggal dan korban luka-luka pasca gempa. /dok. BNPB

SUMEDANGKLIK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis lebih dari 1.700 rumah terverifikasi tingkat kerusakan pasca gempa magnitudo (M)6,1 di wilayah Sumatra Barat pada akhir Februari 2022 lalu.

Selain itu, sebanyak 4.831 rumah lainnya masih dalam proses verifikasi tingkat kerusakan yang seluruhnya berada di Kabupaten Pasaman Barat.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dari data per Sabtu, 5 Maret 2022 pukul 23.00 WIB, total rumah rusak berat sebanyak 653 unit.

Baca Juga: Waspada 10 Penyakit Musim Hujan. Nomor 8 Sering Dianggap Sepele dan Cara Pencegahannya

Sedangkan jumlah rumah warga yang mengalami rusak sedang sebanyak 375 unit.

“Untuk rumah warga terdampak gempa dengan kategori rusak ringan sebanyak 737 unit,” ungkap Muhari dalam keterangannya, Senin, 7 Maret 2022.

Masih dikatakan dia, untuk kerusakan fasilitas umum akibat gempa tersebut terdata sebanyak 41 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Kemudian jumlah fasilitas kesehatan sebanyak 20 unit, tempat ibadah (49 unit), tempat ibadah (49 unit), dan kantor pemerintah 20 unit.

Baca Juga: Member BLACKPINK Kim Jisoo Jadi Artis Korea Tercantik 2022, Siapa Lagi Yang Lainnya?

“Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, jembatan rusak 4 unit, dan lahan pertanian terdampak seluas 80 hektare,” ucap Muhari.

Sementara itu, dijelaskan Muhari, rincian kerusakan rumah dan fasilitas umum pada beberapa wilayah terdampak di Provinsi Sumatra Barat sebagai berikut.

Wilayah Pasaman Barat, sebanyak 4.831 rumah rusak yang masih membutuhkan verifikasi tingkat kerusakan. Bangunan terdampak pada fasilitas pendidikan 27 unit, fasilitas kesehatan sebanyak 13 unit, tempat ibadah (39 unit), kantor pemerintah (17 unit), sedangkan infrastruktur sebanyak 26 unit.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Sentil Kinerja Wasit Curangi Persikota Tanggerang

Di Kabupaten Pasaman, sebanyak 1.736 rumah rusak dengan rincian, rumah mengalami rusak berat sebanyak 651 unit, rusak sedang (355 unit), dan rusak ringan sebanyak 730 unit.

“Sedangkan pada fasilitas umum, tercatat 5 tempat ibadah mengalami kerusakan berat dan 4 unit mengalami rusak ringan. Untuk kerusakan yang menimpa fasilitas pendidikan, sebanyak 6 unit mengalami kerusakan berat dan 8 unit mengalami rusak ringan," ucap Muhari.

"Dan fasilitas kesehatan, rusak ringan sebanyak 7 unit dan kantor pemerintah mengalami rusak tingan sebanyak 2 unit,” tutur dia menambahkan.

Baca Juga: Soal Solusi Gencatan Senjata Rusia-Ukraina, Putin Jelaskan Ini ke Sahabatnya Erdogan

Kemudian di Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 27 rumah rusak dengan rincian, 2 rumah mengalami kerusakan berat, rusak sedang (20 rumah), dan rusak ringan sebanyak 5 unit.

Sedangkan fasilitas umum, 1 unit tempat ibadah mengalami rusak sedang dan 1 kantor rumah sakit mengalami rusak sedang. 

“Untuk di layah Kabupaten Agam dan Padang Pariaman masing-masing rumah dengan kerusakan ringan 1 unit,” ungkap Muhari.

Baca Juga: Hutang Insya Allah akan Lunas Jika Setiap Hari Amalkan Doa Ini yang Dianjurkan oleh Buya Yahya

Korban Jiwa

Selain perkembangan terkini kerugian material, dijelaskan Muhari, posko juga mencatat dampak korban jiwa dengan total warga meninggal dunia 18 orang, luka berat (46 orang), luka ringan (336 orang), hilang (4 orang), dan warga yang mengungsi sebanyak 19.221 orang.

Rincian korban di Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut meninggal dunia sebanyak 9 orang, luka berat (45 orang), luka ringan (336 orang), dan warga yang mengungsi sebanyak 14.014 orang.

“Mereka yang mengungsi tersebar di 16 pos pengungsian,” ucap dia.

Baca Juga: Doa Ini Dianjurkan Dibaca Ibu Hamil Agar Mendapat Anak yang Sholeh, Berbakti Kepada Orang Tua

Untuk data di Kabupaten Pasaman, Muhari mengatakan, sebanyak 9 orang tercatat korban meninggal dan 4 orang lainnya hilang. Tim gabungan di bahwa koordinasi Basarnas masih melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut.

“Sedangkan di Kabupaten Agam, warga luka berat berjumlah satu orang,” ujar dia.

Hingga saat ini, lanjut Muhari, dua wilayah paling terdampak yaitu Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman, masih berada pada status tanggap darurat bencana alam.

Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi, terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak gempa.

Baca Juga: Doni Salmanan dan Indra Kenz Diduga Melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang, Begini Penjelasan PPATK

“Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menetapkan status ini hingga 10 Maret 2022 melalui SK Bupati Pasaman. Demikian juga untuk wilayah Kabupaten Pasaman. BNPB terus melakukan pendampingan dan pemantauan pelaksanaan tanggap darurat di wilayah terdampak, khususnya Pasaman Barat dan Pasaman,” ungkap Muhari. ***

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah