Terdengar Suara Dentuman hingga Meteor Melintas di Bali, Begini Penjelasan BMKG

24 Januari 2021, 16:23 WIB
Ilustrasi meteor. /Pixabay/laocaohenmang 
PR SUMEDANG - ​​​​​​Beredar kabar di tengah-tengah masyarakat terkait terdengarnya sebuah suara dentuman di wilayah Buleleng, Bali pada Minggu, 24 Januari 2021 pukul 10.27 WITA.
 
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Antara pada Minggu, 24 Januari 2021, bahwa suara dentuman tersebut terekam sensor gempa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
 
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA," ujar Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
 
Baca Juga: Lirik Lagu I'm Missing You (Ost. True Beauty) - Sunjae dan Terjemahan Bahasa Indonesia
 
Daryono menyampaikan bahwa sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WITA tidak terjadi aktivitas gempa di wilayah Bali, dan bisa dipastikan dentuman tersebut bukanlah akibat dari aktivitas gempa tektonik.
 
Selain itu, kata Daryono di antaranya ada beberapa warga Kintamani dan Besakih yang melaporkan telah melihat seperti sebuah meteor yang melintas ke arah barat daya.
 
Bahkan, dilaporkan pula adanya warga Buleleng yang sedang melakukan upacara adat dan mengakui melihat benda melintas di langit.
 
Baca Juga: Ananda Omesh Nyaris Bunuh Diri dengan Loncat ke Rel Kereta saat Masih SMP, Alasannya Kocak 
 
Hal yang sama juga diakui oleh nelayan di Pantai Buleleng dan menyaksikan fenomena tersebut.
 
Pihak BMKG pun hingga kini masih belum bisa mengkonfirmasi penyebab yang sebenarnya terkait bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng Bali.
 
Akan tetapi, fenomena tersebut telah berhasil termonitor dan terekam dengan baik.
 
Baca Juga: Manchester United vs Liverpool Bersaing Untuk Dapatkan Dayot Upamecano
 
Adapun jika laporan dari para warga yang mengakui melihat meteor melintas di atas langit Bali, hal itu dikaitkan dengan fenomena shockwave.
 
Fenomena shockwave yang terjadi memungkinkam untuk berubah menjadi gelombang seismik yang akhirnya dapat direkam oleh sensor gempa BMKG.***
Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler