"Sudah aku katakan, aku tidak tahu apa-apa terhadap pincangnya domba orang ini," teriak si pemotong rumput.
"Hai kawan, suruh ia Katakan padaku, mengapa ia menolak pemberianku?" teriak si penggembala.
"Iya, aku mengaku mencuri kuda. Tapi aku tuli, jadi aku tidak tahu siapa diantara kalian yang pemilik kuda ini?" teriak si penunggang kuda.
Di tengah-tengah keributan yang terjadi, melintas lah Abu Nawas di hadapan mereka.
Kala itu, Abu Nawas sedang mengalami sakit gigi.
Jangankan bisa bicara, untuk menggerakkan mulutnya saja sakit bukan main.
Ketika mereka melihat kehadiran Abu Nawas, mereka mengira Abu Nawas adalah seorang sufi yang Alim dan sakti karena dari penampilannya menggunakan jubah, layaknya ulama Sufi terpandang.
Si pemotong rumput lalu menarik jubah Abu Nawas, ia berkata dengan berteriak kepada Abu Nawas untuk meminta keadilan.
"Tuan Sufi, tolonglah saya! mereka menuduhku melukai dombanya," pintanya.