7 Amalan Yang Dapat Dilakukan Wanita Haid Dan Nifas Saat Puasa, Salah Satunya Mendengarkan Ayat Suci Al-Qur’an

- 2 April 2022, 21:03 WIB
ilustrasi wanita haid dan nifas
ilustrasi wanita haid dan nifas /pixabay

SUMEDANGKLIK – Wanita yang sedang haid dan nifas boleh meninggalkan puasa saat bulan Ramadhan.

Dalam Islam, haid dan nifas adalah masa dimana seorang wanita sedang dalam keadaan tidak suci atau ‘kotor’.

Dalam keadaan tersebut, wanita diharamkan untuk melakukan sejumlah ibadah seperti sholat, puasa, berhaji, dan membaca Al-Qur'an.

Baca Juga: Tips Sehat Memilih Menu Makanan Untuk Sahur agar Tetap Bugar Saat Berpuasa

Bukan hanya berbicara mengenai ibadah, wanita yang sedang haid dan nifas juga mengalami kondisi fisik yang lemah, bahkan banyak diantaranya yang harus merasakan seharian di tempat tidur atau sampai pingsan ketika mengalami hal tersebut.

Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk meninggalkan ibadah, ada banyak cara dalam kondisi apapun untuk tetap berusaha meraih keridhoannya.

Berikut 7 amalan yang dapat dilakukan wanita haid dan nifas di bulan puasa, yang telah kami lansir dari berbagai sumber.

Baca Juga: Muslim di Indonesia Awali Ramadhan 2022 Berbeda-beda, Ustadz Aam Amiruddin: Tak Perlu Dibesar-besarkan

1. Mendengarkan Ayat Suci Al-qur’an

Meski masih ada perdebatan antara boleh atau tidaknya memegang atau mendengarkan Al-Qur'an, ada baiknya untuk tidak meninggalkan seluruhnya.

Meski tidak diperbolehkan membacanya, perempuan yang haid tetap dianjurkan untuk mendengarkan lantunan Al-Qur’an.

Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, akan membantu untuk tetap mengingat Allah SWT dan terjaga dari perbuatan yang tidak baik.

Terkait dengan ini, ada sebuah hadis dari Aisyah RA yang dia berkata, “Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan dia membaca Alquran," (HR Ibnu Majah).

Baca Juga: Pria Muslim Wajib Paham, Buya Yahya Jelaskan Adab Batas Aurat Jika Hendak Sholat Tarawih

2. Mendengarkan Tausiyah Untuk Menuntut Ilmu

Perempuan haid masih diperbolehkan mendatangi kajian-kajian keagamaan saat bulan puasa, baik untuk mendengarkan tausiyah, menambah keimanan, ataupun menuntut ilmu.

Selain menambah keilmuan bagi perempuan meski sedang haid, hal tersebut juga akan mendatangkan pahala yang bermanfaat.

Imam Muslim mencatat hadis tentang keutamaan orang yang sedang mencari ilmu, yakni: “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju surga baginya,” (HR Muslim).

Baca Juga: 7 Amalan Sunnah Ini Dicontohkan Nabi Muhammad SAW di Bulan Puasa, Lengkap dengan Dalil-dalilnya

3. Bersilaturahmi

Bersilaturahmi menjadi salah satu amalan yang paling mudah dilakukan ketika haid di bulan puasa.

Melakukan silaturahmi dengan mengunjungi saudara, teman, dan kerabat dipercaya dapat menambah pahala dan membukakan pintu rezeki.

Dengan kemajuan teknologi, kini bersilaturahmi bisa dilakukan melalui media elektronik tanpa perlu bertatap muka. Sehingga memudahkan untuk melakukan ibadah ini kapanpun dan dalam keadaan apapun.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Baca Doa Ini Saat Jeda Sholat Tarawih, Insya Allah Diampuni Dosa dan Dilimpahkan Pahala

4. Bersedekah

Amalan ketika haid selanjutnya adalah bersedekah. Memperbanyak sedekah bisa dengan berbagai cara, mulai dari memberi santunan kepada fakir miskin, anak yatim bahkan hanya dengan menebar senyuman kebaikan kepada orang lain.

Dalam hal bersedekah, Rasulullah SAW juga menyerukan dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda:

“Wahai kaum perempuan! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum perempuanlah yang paling banyak menjadi penghuni neraka." (HR Muslim).

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadhan 1443 Hijriah untuk Wilayah Sumedang, Minggu 3 April 2022

5. Berdzikir

Dzikir merupakan amal ibadah yang dianjurkan untuk siapapun dan bisa dilakukan kapan pun. Jenis-jenis dzikir pun ada banyak. Bahkan, ini bisa menjadi amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan ketika haid.

Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan masih banyak lagi.

Hal tersebut dimaksudkan untuk selalu mengingat Allah SWT dengan membacanya didalam hati ataupun melafalkannya.

Para fuqaha (ahli fiqih) sepakat bahwa tiga poin ibadah, yaitu istighfar, zikir, dan doa tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil.

Sehingga hal tersebut boleh dilakukan kapanpun sekalipun dalam keadaan haid dan nifas.

Baca Juga: Segeralah Mandi Keramas untuk Menyambut Ramadhan Sebelum Maghrib, Ini Bacaan Niatnya Kata Buya Yahya

6. Memanjatkan doa

Sama halnya dengan berdzikir, doa juga dapat dilakukan tanpa harus melakukan shalat. Doa bisa mengandung ikhtiar untuk mendekatkan diri pada Allah dan menjadi amalan mulia ketika haid dan nifas.

Karena berdoa adalah hal yang Allah SWT perintahkan setiap saat dan bisa dilakukan kapan dan dimanapun.

Wanita yang sedang dalam keadaan junub diperbolehkan membaca doa apa saja, karena tidak masuk ke dalam larangan saat haid.

Saat haid dan nifas, wanita pun masih bisa mengamalkan doa harian seperti al-Matsurat yang merupakan kumpulan doa harian yang diamalkan oleh Rasulullah.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 3 April 2022, Segera Hafalkan Bacaan Niat Sholat Tarawih yang Sudah Bisa Dilaksanakan Malam Ini

7. Menghadiri Pelaksanaan Shalat Hari Raya

Wanita haid masih boleh dan bahkan dianjurkan menghadiri pelaksanaan shalat Ied, hanya saja tidak boleh ikut sholat.

Ini akan menjadi amalan yang baik ketika haid yang akan mendatangkan pahala meski terbatas karena hanya sebatas menghadiri.

Rasulullah SAW bersabda: “Segenap perempuan tua, gadis dan perempuan-perempuan yang sedang haid keluar rumah. Hendaknya mereka menghadiri amal kebaikan dan (ikut) berdoa dengan orang-orang beriman. Untuk perempuan-perempuan yang haid hendaknya menjauhi tempat sholat," (HR Bukhari).***

Editor: Verawati Azzahra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah