SUMEDANGKLIK - Bulan Rajab masuk dalam salah satu bulan yang dinamakan asyhurul hurum atau bulan-bulan haram.
Bulan yang masuk dalam bulan hurum ini selain Rajab, yaitu Muharram, Dzulqidah dan Dzulhijah.
Bulan hurum ini sangat dihormati oleh orang-orang pada zaman Jahiliyah. Sebab, bulan ini memiliki keistimewan, yaitu salah satunya bulan yang terjaga dari nilai keburukan.
Ustaz Adi Hidayat menuturkan, umat manusia di zaman Jahiliyah sangat menghormati bulan ini. Sejahiliyah-jahiliyahnya seseorang di masa itu, berusaha untuk menghindari segala hal yang bersifat kontraproduktif dan perilaku maksiat.
Baca Juga: Eks Sekretaris FPI Munarman Dituntut Hukuman Mati, Begini Penjelasan JPU
"Di bulan-bulan ini, mereka mengadakan perdamaian dan tidak berperang dengan suku yang mereka perangi. Selalu berusaha melahirkan harmoni dalam konteks kehidupan sosial," katanya.
Dalam riwayat Ibnu Abbas, kata Ustaz Adi Hidayat, bulan-bulan ini merupakan tempat umat manusia berlatih menunaikan amalan saleh. Baik meningkatkan ibadah atau perbuatan-perbuatan yang baik.
"Sebab di bulan ini, orang yang meningkatkan ibadah akan dilipatgandakan pahalanya. Dan yang berbuat dzalim atau maksiat akan dilipatgandakan dosanya," kata dia.
Lalu, bagaimana mengenai keutaman beribadah di bulan Rajab?
Ustaz Adi Hidayat mengatakan jika tidak ada riwayat hadis maupun ayat dari Al Quran yang merinci apa saja amalan yang bisa dilakukan di bulan Rajab.
Kendati demikian, perbuatan-perbuatan baik maupun amalan saleh seperti meningkatkan ibadah bisa tetap bisa dikerjakan. Bahkan akan mendapat pahala yang dilipatgandakan.
"Perbanyak amal saleh, tingkatkan sholat fardu, sholat sunah, dan hindari perbuatan maksiat," ucap Ustaz Adi Hidayat.
Bisa juga, lanjut dia, dengan melakukan amalan lewat harta. Seperti bersedekah, melakukan infaq, atau bahkan memberikan ilmu-ilmu pengetahuan.
Di zaman digital seperti ini, bisa juga menyebarkan pesan-pesan kebaikan yang berisi ayat-ayat Al Quran, hadis-hadis yang shahih, yang bisa memotivasi orang bisa lebih baik di bulan Rajab.
"Mari sejak saat ini, tinggalkan perbuatan yang buruk. Karena di bulan Rajab ini adalah momentumnya. Bulan yang spesial. Tinggalkan perselisihan dab berubah menjadi pribadi yang baik," ujarnya.
Bulan Rajab juga memiliki hikmah tersendiri. Sebab, bulan Rajab adalah awal sebelum umat Islam memasuki puncak peribadahan di bulan Ramadan.
"Rajab ini pembukanya, Syaban penguatnya, dan Ramadan hakikat dari perjuangan kita yang disiapkan sejak bulan ini," katanya.
Baca Juga: GMBI Klarifikasi Sekaligus Meminta Maaf kepada Masyarakat Terkait Aksi Anarkistis di Mapolda Jabar
Ustaz Adi Hidayat juga menyampaika jika di bulan Rajab, umat Islam bisa menggabungkan satu amalan yang menghimpun seluruh kemuliaan.
Caranya, kata dia, seperti yang diisyaratkan Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan meningkatkan puasa. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa di bulan ini. Karena puasa memiliki hikmah meningkatkan ketakwaan.
"Dengan berpuasa, dapat melatih kita untuk tidak melakukan hal-hal yanh dilarang oleh Allah," kata Ustaz Adi Hidayat.
Di malam harinya, sambung dia, umat Islam bisa meningkatkan sholat Tahajud dan memperbanyak tobat serta memohon ampunan kepada Allah SWT.
Dengan begitu, saat tiba di bulan Ramadan, umat Islam lebih siap untuk beradaptasi dengan hal-hal kebaikan.
"Silahkan perbanyak puasa di bulan ini, perbanyak melakukan perbuatan baik dan amal saleh. Karena Allah akan memberikan janjinya yang sudah tersirat di dalam Al Quran."
"Semoga kita diridhai, dirahmati Allah SWT di bulan Rajab ini," katanya.***