Lafal Niat Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Artinya dalam Bahasa Indonesia

8 April 2021, 21:40 WIB
Tak lama lagi bulan Ramadhan, segera puasa qadha Ramadhan /mentatdgt/pexels.com/@mentatdgt

PR SUMEDANG - Bulan Ramadhan 1442 H akan segera tiba, yang hanya menghitung hari.

Pada bulan Ramadhan, umat muslim di dunia melaksanakan puasa selama satu bulan.

Sebagian orang ada yag diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun mengganti puasa di lain hari yang dikenal dengan mengqadha puasa.

Baca Juga: Berlangsung 2 Tahap, Pemerintah Apresiasi Program Vaksinasi Lansia, Airlangga Hartarto Sampaikan Hal Ini

Jika Anda berencana menjalankan puasa Qadha sebelum Ramadhan tiba, lafal niat Qadha puasa ini dapat disimak.

Informasi tersebut sebagaimana yang diberitakan Berita DIY dalam artikel "Niat Puasa untuk Mengganti Puasa Ramadhan (Latin dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia)", berikut bacaan doa qadha puasa ramadhan.

Lafal niat Qadha puasa

Mengqadha puasa Ramadan hukumnya wajin bagi seorang muslim yang baligh. Niat puasa qadha sama seperti menjalani puasa Ramadan, niat qadha diucapkan pada malam hari jelang puasa.

Baca Juga: Sebelum Daftar Sekolah Kedinasan 2021 Dibuka, Pastikan 6 Dokumen Ini Anda Persiapkan

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta’ala."

Nabi Muhammad saw pernah bersabda, "Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan." (H.R. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).

Baca Juga: 9 April 2021 Besok Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021 Dibuka, Simak Alur Pendaftarannya Berikut Ini

Terkadang mungkin Anda lupa dengan jumlah puasa yang ditinggalkan. Alangkah baiknya Anda melakukan Qadha puasa dengan jumlah maksimal puasa yang ditinggalkan.

Karena dengan melakukan puasa qadha dengan jumlah maksimal, puasa yang mesti dibayarkan tidak akan kurang.

Cara melakukan puasa pengganti bisa dilakukan secara terpisah maupun berturut-turut, Misalnya Anda berhutang puasa tiga hari. Anda bisa melakukan secara berturut-turut atau misal pada hari Rabu, kemudian Kamis, kemudian Sabtu.***(Irsa Ardia/Berita DIY)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler