Kajian Ramadhan 1442 H: Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Bernama Salman Al Farisi

6 April 2021, 10:43 WIB
Ilustrasi kajian Ramadhan 1442 H tentang kisah sahaba nabi Muhammad SAW yang bernama Salman Al-Farisi.* /Unsplash

PR SUMEDANG - Menyimak kisah sahabat Nabi Muhammad SAW memang menarik untuk diketahui dan sayang untuk dilewatkan, apalagi sebagai kajian Ramadhan 1442 H.

Salah satunya, ada kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Salman Al-Farisi.

Sebagai kisah sahabat Nabi Muhammad SAW, Salman Al-Farisi dikenal dengan nama Abu Abdullah oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW yang lain.

Baca Juga: 5 Informasi Baru dari Rose BLACKPINK di Tahun 2021, Termasuk Menangis karena Rasa Tauge

Salman Al-Farisi adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Persia, tepatnya dari Desa Jayyun, Kota Isfahan.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat Cirebon pada artikel 'Kajian Ramadhan: Kisah Salman Al Farisi, Rela Jadi Budak hingga Menangis di Depan Rasul'

Dilansir dari akun Youtube Khalid Basalamah Official yang berjudul Kisah Sahabat Nabi Ke-43: Salman Al-Farisi, Salman dikatakan menceritakan kisahnya kepada seorang sahabat sekaligus keluarga dekat Nabi Muhammad SAW yang bernama Abdullah bin Abbas.

Baca Juga: Kajian Ramadhan 1442 H: Kisah Pertolongan Allah SWT pada Wanita Muslim yang Menjaga Hijabnya

Sesuai dengan yang diperintahkan Rasulullah SAW, karena saat itu Rasul begitu menyukai kisah Salman. Abdullah bin Abbas atau yang akrab disebut Ibnu Abbas kemudian menceritakan kisah seorang Salman dalam perjalanan mencari kebenaran Tuhan kepada yang lain.

1. Salman Al-Farisi mendapat wasiat terakhir yang merujuk pada Nabi Muhammad SAW

Usai Salman ditinggalkan laki-laki asal Amuriyah, sosok yang diikutinya untuk belajar agama dan mencari kebenaran Tuhan, ia sempat merasa kebingungan.

Baca Juga: Guna Percepatan Penanganan Banjir Bandang NTT, BNPB Kerahkan 3 Helikopter

Berbeda dengan beberapa tokoh alim yang telah diikuti Salman sebelumnya, lelaki asal Amuriyah ini tak meninggalkan wasiat secara mendetail kepada siapa setelah ini ia hendak belajar dan mengabdikan diri.

"Wahai anakku! Saya tidak mengenal seorang pun yang berpegang pada perkara agama yang sama dengan kita,"

"Namun, seorang Nabi akan datang pada masa kehidupanmu, dan Nabi ini berada pada agama yang sama dengan agama Ibrahim," ujar lelaki asal Amuryah itu.

Baca Juga: Choi Ye Bin, Kim Hyun Soo, dan Jo Soo Min Tampil di Acara SBS 'Tiki taCAR'

Meski lelaki tersebut tidak secara gamblang menyebut nama Nabi yang harus ditemui Salman, namun ia menyebutkan ciri-ciri dan sifat yang dimiliki oleh penganut agama Ibrahim itu.

Dikatakannya, laki-laki itu akan datang ke negeri Arab dan hijrah ke dua wilayah yang dipenuhi oleh batu-batu hitam (seolah telah terbakar api). Ada pohon-pohon kurma tersebar di tengah-tengah kedua tanah ini.

Kemudian, ia dapat dikenali dengan tanda-tanda tertentu. Dia akan menerima dan makan hanya dari makanan yang diberikan sebagai hadiah, tetapi tidak akan makan dari sedekah. Tanda atau stempel kenabian akan berada di pundaknya.

Baca Juga: UPDATE BNPB: Sebanyak 1.045 Bencana Alam Landa Indonesia Sejak 1 Januari sampai 5 April 2021

2. Salman Al-Farisi dijual dan menjadi budak

Berbekal wasiat tersebut, Salman lantas meminta pedagang dari Bani Kalb untuk membawanya ke negeri Arab dan sebagai gantinya ia akan memberikan sapi-sapi dan kambing miliknya.

Namun Salman tertipu, belum sampai ke tujuan, ia diturunkan di Wadi Al-Qura (dekat Madinah),  kemudian ia dijual sebagai budak  kepada seorang Yahudi yang kejam.

Tak hanya dijual sekali sebagai budak, ketika sepupu majikan Salman dari suku Yahudi Bani Quraidha di Madinah datang berkunjung, ia memutuskan untuk membeli Salman dari saudaranya itu.

Baca Juga: Lirik Lagu Best Friend - Wendy feat Seulgi Red Velvet, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Majikan baru Salman membawanya ke Madinah, tepat saat Rasulullah saw juga hendak hijrah ke kota suci di Arab tersebut.

3. Pertemuan Salman dan Nabi Muhammad SAW semakin dekat

Suatu hari, ketika Salman tengah berada diatas pohon kurma, ia tak sengaja mendengar percakapan antara majikan dan sepupunya terkait kedatangan seorang laki-laki yang mengaku Nabi dari Makkah.

"Celaka Bani Qilah (orang-orang dari suku Qilah), mereka berkumpul di Quba dengan seorang laki-laki yang datang hari ini dari Makah mengatakan (dirinya sebagai) seorang Nabi!," ujar Salman kepada Ibnu Abbas ketika menceritakan pembicaraan yang berhasil ia tangkap dari majikannya itu.

Baca Juga: Kerap Berakting Bagus, Bae Doona, Jeon Yeo Bin, dan Jeon Jong Seo Dinobatkan sebagai Ratu Netflix

Seperti lepas kontrol, Salman mengungkapkan bahwa ia merasa tubuhnya bergetar hebat ketika mendengar hal itu.

Hingga ia sempat khawatir terjatuh dari atas pohon dan menipa sang majikan. Kemudian Salman bergegas turun dan bertanya pada majikannya tersebut.

"Saya turun dan berkata, Apa yang engkau katakan? Apa yang engkau katakan? Majikanku menjadi marah dan memukulku dengan pukulan yang kuat seraya berkata, Apa urusanmu mengenai ini? Pergi dan kerjakanlah pekerjaanmu!," terang Salman kepada Ibnu Abbas.

Baca Juga: Klaim Pet hingga Magic Cube dari Garena Sekarang! Kode Redeem Free Fire (FF) Hari Selasa, 6 April 2021

Berbekal wasiat, Salman mencoba memastikan lelaki itu adalah Nabi yang harus diikutinya, pria tangguh dan cerdas itu menemui nabi sebanyak tiga kali untuk mencari kebenaran.

4. Pertemuan pertama Salman dan Nabi Muhammad SAW dengan membawa sedekah

Pada malam itu, Salman pergi menemui lelaki yang disebut-sebut sang majikannya tadi.

Saat bertemu di Quba, Salman memberikan apa yang ia simpan sebagai sedekah. Salman pun menawarkannya kepada Muhammad SAW.

Rasulullah berkata kepada para sahabatnya untuk memakannya. Namun, beliau sendiri tidak memakannya. Saat itulah, Salman merasa yakin bahwa Rasulullah adalah sosok Nabi yang dimaksud.

Baca Juga: Choi Ye Bin, Kim Hyun Soo, dan Jo Soo Min Tampil di Acara SBS 'Tiki taCAR'

Karena disebutkan, bahwa Rasul SAW tidak memakan makanan yang diperuntukan sebagai sedekah.

5. Pertemuan kedua Salman dan Nabi Muhammad SAW dengan membawa hadiah

Salman kemudian mendatangi Nabi kembali dan membawa hadiah untuknya di Madinah. Ia mengatakan kepada Nabi, bahwa dirinya tidak melihat Nabi memakan makanan dari sedekah.

Karena itu, ia meminta Nabi memakan hadiah darinya. Nabi lantas memakannya dan memerintahkan para sahabatnya untuk melakukannya juga. Saat itulah, ia melihat ada dua tanda kenabian pada diri Rasulullah.

Baca Juga: Ada Free Skin Langka hingga Fragment Gratis! Kode Redeem Mobile Legends (ML) Hari Selasa, 6 April 2021

6. Pertemuan ketiga Salman dan Nabi Muhammad SAW dengan menelisik stempel kenabian di punggungya

Pada pertemuan ketiga, Salman datang ke Baqi'ul Gharqad (tempat pemakaman para sahabat Nabi). Yang mana, saat itu Nabi tengah menghadiri pemakaman salah seorang sahabatnya.

Saat itu, Salman menyapanya dengan sapaan Islam 'Assalamu'alaikum', dan kemudian berputar ke belakangnya untuk melihat stempel kenabian yang sebelumnya digambarkan dalam wasiat lelaki itu kepadanya.

Baca Juga: Fenomena Langka, Seorang Wanita Asal Inggris Mengalami Hamil saat Tengah Mengandung

Belum selesai, beliau mengetahui bahwa ia tengah berusaha membuktikkan sesuatu yang digambarkan kepadanya. Beliau melepaskan kain dari punggungnya dan membiarkan ia melihat stempel itu.

"Saya mengenalinya. Saya membungkuk dan menciumnya lalu menangis. Rasulullah memerintahkanku untuk berbalik dan berbicara kepadanya. Saya menceritakan kisahku,

"Beliau sangat menyukainya sehingga memintaku menceritakan seluruh kisahku kepada para sahabatnya," terang Salman kepada Ibnu Abbas.

Baca Juga: Berikut Ini Jadwal Minum Air Putih Selama Menjalani Ibadah Puasa Ramadhan 1442 H

Kisah selanjutnya akan dirangkum Tim PikiranRakyat-Cirebon.com menjadi poin-poin seperti diatas, supaya memudahkan bagi pembaca dalam mencerna setiap kisah panjang pencarian Tuhan dari sosok inspiratif Salman Al-Farisi.***(Ayunda Lintang Pratiwi/Pikiran Rakyat Cirebon)

 
Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PR Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler