Komitmen Membangun Ekonomi Hijau di Wilayah Bodebek Ditegaskan Pemdaprov Jabar

- 6 Juni 2024, 16:55 WIB
Rapat bersama Menko Marves tentang perbaikan kualitas udara di Jabodebek
Rapat bersama Menko Marves tentang perbaikan kualitas udara di Jabodebek /Biro Adpim Jabar

SUMEDANG BAGUS -- Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menegaskan jika Pemda Provinsi terus berupaya menurunkan polusi udara melalui pembangunan ekonomi hijau, khususnya di kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Hal tersebut dipaparkannya di hadapat Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Herman, Jabar khususnya wilayah Bodebek sangat peduli dengan pembangunan ekonomi hijau dan lingkungan sehat. Salah satunya melalui optimalisasi transportasi publik antarmoda yang ramah lingkungan seperti BRT (Bus Rapid Transit) berbasis listrik dan LRT (Light Rail Transit).

Baca Juga: Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Mata dan Telinga

"Beberapa upaya kami antara lain optimalisasi transportasi publik melalui konektivitas antarmoda yang ramah lingkungan BRT dan LRT," ujar Herman Suryatman saat rapat Follow Up Program Inisiatif Perbaikan Kualitas Udara di Jabodetabek, di kantor Kemenko Marves, DKI Jakarta, pada Kamis 6 Juni 2024.

Herman menegaskan, upaya Pemdaprov Jabar mengurangi polusi udara di Jabodetabek sejalan dengan program Pemerintah Pusat. Selain itu, dalam mengurangi emisi karbon, Pemda Provinsi Jabar sudah menerapkan kebijakan Friday Car Free di Gedung Sate bagi para ASN.

Herman mengatakan, kebijakan Friday Car Free akan diterapkan di Pemda Kota Bogor, Depok dan Bekasi. "Dimulai di Kota Bandung kemudian pada akhirnya 27 kabupaten kota melakukan hal yang sama," ucap Herman.

Upaya lainnya yaitu, pengelolaan sampah menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di TPPAS Lulut Nambo Kabupaten Bogor. Teknologi RDF merupakan proses pengolahan sampah meliputi pengeringan dan pencacahan sampah, hingga akhirnya siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Herman mengatakan, hasil dari pengolahan sampah RDF tersebut akan dibeli oleh perusahaan yang kini menjadi offtaker TPPAS Lulut Nambo. Setelah melalui beberapa ujicoba TPPAS yang ada di kecamatan Klapanunggal itu siap dioperasikan untuk mengangkut sampah di Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan (Banten).

"Nambo sudah melalui beberapa kali ujicoba, tinggal pengoperasian resmi. Sehari bisa mengangkut sampai 100 ton sampah yang nantinya menjadi energi alternatif untuk mengurangi emisi karbon," tutur Herman.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah