Network
SUMEDANGKLIK – Terkait penyebab kecelakaan maut yang dialami sebuah bus pariwisata di wilayah Pari, Panumbangan Kabupaten Ciamis, diduga akibat rem blong.
Hal itu diungkapkan Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro dalam keterangannya kepada wartawan saat dikonfirmasi.
Akibat permasalahan teknis kendaraan tersebut, berujung menewaskan empat orang dan puluhan penumpang lainnya mengalami luka.
“Sementara dugaan awal karena rem blong. Namun nanti akan kami lengkapi dengan saksi lain dan bukti di TKP," ungkap Tony Prasetyo Yudhangkoro seperti dikutip dari PMJ News, Senin, 23 Mei 2022.
Masih dari keterangannya, anggotanya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak Minggu pagi. Pihaknya juga telah mengevakuasi dan menyita bangkai bus pariwisata ke Polres Ciamis.
Saat ini, polisi masih mengumpulkan keterangan saksi untuk mengetahui lebih jelas penyebab kecelakaan. Hal itu termasuk ada atau tidaknya unsur kelalaian.
"Terkait kelalaian, nanti akan melalui proses penyelidikan. Kami mohon waktu ya," ujarnya.
Tony menegaskan, Polres Ciamis masih mencari keberadaan sopir bus yang dikabarkan melarikan diri pasca kecelakaan. Polisi juga sudah menanyakan keberadaan sopir ke pihak perusahaan bus.
"Kami belum bisa menyimpulkan dia kabur atau takut diamuk massa. Namun ada jaminan perusahaan untuk mendatangkan sopir," tutur dia.
Terkait korban dalam kecelakaan tersebut, Tony menjelaskan, delapan orang korban dikabarkan sudah diperbolehkan pulang dari tempat pelayanan kesehatan. Tetapi, sisanya masih harus menjalani perawatan medis.
Untuk diketahui sebelumnya, kecelakaan maut itu terjadi di Kabupaten Ciamis pada Sabtu 21 Mei 2022 petang sekitar pukul 18.00 WIB. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lima kendaraan terjadi di Tanjakan Pari Panjalu, Kabupaten Ciamis.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Inilah Cara Merawat Bonsai Adenium Obesum Agar Bisa Mekar Cantik
Dari keterangan yang berhasil dihimpun di lapangan, saat bus melintas di turunan Pari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, diduga terjadi kesalahan teknis pada sistem pengeraman sehingga mengakibatkan posisi bus tidak bisa dikendalikan dan menabrak mini bus, motor, dan rumah di sekitar lokasi kejadian.
Akibatnya sebanyak 4 orang meninggal dan 43 korban lainnya mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. ***
