Baca Juga: 6 Fakta Menakjubkan Presiden Rusia Vladimir Putin, Nomor 5 Bikin Ciut Nyali Lawan
Demikian halnya juga dengan fenomena terjadinya semburan lumpur bercampur air panas akibat gempa bumi di Pasaman yang diberitakan beberapa media. Lokasi semburan lumpur itu, kata Eko, dekat dengan mata air panas atau sekitar 30 meter dari pemandian air panas.
“Kondisi geologi di sekitar lokasi, merupakan formasi tak terbedakan, terutama lapisan batuan gunungapi, tidak menunjukkan bekas pusat gunung api, dan pada bagian atasnya merupakan endapan aluvium,” ungkapnya.
Dugaan sementara, kata Eko, guncangan gempa bumi yang sangat kuat menyebabkan retakan yang memotong akuifer yang berisi air panas. Dan diperkirakan retakan tersebut menembus ke permukaan aluvium hingga permukaan tanah.
Baca Juga: TAHUKAH KAMU? Fitur Sistem Pengereman di Mobil Kita Awalnya Diterapkan Untuk Pesawat Terbang
“Adapun material lumpur adalah material aluvium yang terbawa tekanan air yang kuat, berasal dari akuifer yang mengandung air panas. Adapun sebaran air panas yang ada di beberapa titik karena mengikuti bidang lemah yang terbentuk natural. Ada kemungkinan spot-spot ini sebagai mud volcano atau kemungkinan sand boil,” kata Eko. ***