Pengeboman di Gaza Mengakibatkan Penderitaan Anak-anak

- 31 Oktober 2023, 14:47 WIB
Pasca serangan udara bombardir Israel di lingkungan Tel al-Haw-a, di barat daya Jalur Gaza Palestina
Pasca serangan udara bombardir Israel di lingkungan Tel al-Haw-a, di barat daya Jalur Gaza Palestina /x.com @ytirawi/
 

SUMEDANG BAGUS -- Konflik berkepanjangan di Gaza telah memakan korban yang mengerikan, terutama anak-anak, yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan air. Selama hampir tiga pekan, serangan Israel terus berlangsung, meningkatkan penderitaan warga Palestina.

Abdul Latif Baker, seorang anak berusia 10 tahun, berbicara kepada Anadolu dan mengungkapkan perjuangannya sehari-hari untuk bertahan hidup. Dia harus berjuang untuk mendapatkan makanan dan bahkan harus memanggang rotinya sendiri di atas api luar, karena toko-toko roti dan rumah-rumah mereka telah hancur akibat pendudukan Israel.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Menyetujui Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

"Kami hampir tidak bisa mendapatkan air, dan air yang tersedia biasanya tidak layak diminum," tambahnya.

Majd Al-Hessi, yang berusia 12 tahun, juga harus mencari kayu bakar dan karton untuk memasak makanan keluarganya. Dia dan banyak anak-anak lainnya berharap agar perang segera berakhir.

Sementara itu, Mohammad Baker, seorang remaja berusia 16 tahun, bermimpi untuk menjadi dokter atau insinyur di masa depan. Dia juga merindukan kebebasan dan melihat tanah airnya merdeka.

Recep Tayyip Erdogan: Israel Lakukan Kekejaman

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengutuk serangan Israel di Gaza. Ia menyebut bahwa serangan tersebut telah melampaui batas hak membela diri dan berubah menjadi tindakan penindasan, kekerasan, pembantaian, dan kekejaman.

"Ketika kekejaman terjadi di depan mata kita, tidak ada yang mengharapkan kita untuk tetap diam," kata Erdogan dalam pertemuan Dewan Keluarga Turki di Ankara.

Erdogan juga mengkritik Uni Eropa (EU) karena gagal mendorong gencatan senjata di Gaza dan menyuarakan pertanyaan, "Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati agar Komisi EU menyerukan gencatan senjata?"

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x