Kerusuhan Perancis Dipicu Penembakan Polisi terhadap Remaja Pelanggar Lalu-Lintas

- 1 Juli 2023, 20:17 WIB
Akibat Kerusuhan di Prancis, Sebuah Toko di Kota Lyon jadi Sasaran Penjarahan
Akibat Kerusuhan di Prancis, Sebuah Toko di Kota Lyon jadi Sasaran Penjarahan /tangkapan layar Twitter @anonymeCitoyen

SUMEDANG BAGUS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan rapat kabinet kedua pada Jumat, 30 Juni 2023 setelah terjadi kerusuhan fatal pada Kamis malam. Kerusuhan tersebut merupakan bentuk protes terhadap penembakan seorang remaja oleh polisi.

Selama kerusuhan malam itu, 249 polisi terluka dan sekitar 677 orang ditangkap dalam waktu semalam. Bentrokan tersebut terjadi di distrik Alma, Roubaix, dan beberapa kota lainnya.

Pihak berwenang melaporkan bahwa dalam bentrokan antara masyarakat dan petugas di seluruh Prancis, banyak bangunan dan kendaraan yang dibakar, etalase toko yang rusak, dan bus terbalik. Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin juga telah mendeploy 4.000 petugas untuk memadamkan kerusuhan tersebut.

Kerusuhan ini dipicu oleh kematian seorang remaja berusia 17 tahun bernama Nahel M, yang merupakan keturunan Aljazair dan Maroko. Ia tewas dalam pemeriksaan lalu lintas oleh polisi di Nanterre, Prancis pada hari Selasa sebelumnya.

Baca Juga: Yogya Diguncang Gempa Magnitudo 6,4

Hingga saat ini, presiden belum menyatakan keadaan darurat sebagai respons terhadap kejadian ini. Namun, Perdana Menteri Elisabeth Borne mengutuk kekerasan tersebut dalam unggahan media sosialnya dan menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat ditoleransi.

Pihak jaksa menyatakan bahwa polisi yang menembak remaja tersebut mengakui telah melepaskan tembakan dan kini sedang menjalani penyelidikan formal atas tuduhan pembunuhan sukarela setara dengan yurisdiksi Anglo-Saxon. Polisi tersebut saat ini ditahan dalam penahanan preventif.

Halaman:

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x