Setelah kegemparan yang meluas, pihak berwenang di daerah Xuzhou dan Feng merilis tiga pemberitahuan tentang masalah tersebut.
Mereka awalnya menyebutkan bahwa wanita tersebut merupakan istri dari seorang pria yang merantainya, dan merupakan istri yang sah sejak menikah pada tahun 1998 silam.
Wanita itu juga telah didiagnosis memiliki penyakit mental.
Baca Juga: Sedia payung! Kota Bandung Siang hingga Sore Hari Diprakirakan Hujan Ringan
Mereka juga bahkan menegaskan, wanita itu memiliki delapan anak, dan bukanlah korban perdagangan manusia.
Namun, pemerintah daerah setempat telah menerima kritik keras dari netizen China atas tanggapan yang dicap tidak konsisten dan cacat.
Ketika kemarahan masyarakat China memuncak, pihak berwenang akhirnya menarik kembali pernyataannya.
Mereka pun akhirnya memutuskan bahwa kasus itu merupakan tindak kejahatan berupa perdagangan manusia dan menangkap pria tersebut yang berusia 55 tahun.
Baca Juga: Kota Petropolis di Brazil Dihantam Banjir Bandang, 105 Korban Tewas Terkubur Longsor
Dalam kasus itu, tiga orang telah ditetapkan menjadi tersangka.