Seorang Pria di Thailand Meninggal Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Pejabat Kesehatan Imbau Publik Tetap Tenang

- 26 Maret 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi bendera Thailand. (Pixabay)
Ilustrasi bendera Thailand. (Pixabay) /Pixabay

PR SUMEDANG - Pejabat kesehatan Thailand bergegas menenangkan ketakutan publik pada Jumat setelah mengonfirmasi seorang pria telah meninggal 10 hari setelah menerima vaksin Covid-19 awal bulan ini.

Penyebab kematian berasal dari aneurisma aorta perut (AAA) dan pecah, kata pejabat kesehatan senior Sopon Mekton, menambahkan kampanye vaksinasi Covid-19 negara akan terus berlanjut.

Pria itu diinokulasi pada 3 Maret dan meninggal pada 13 Maret 2021.

Baca Juga: Terungkap! 11 Anggota Omega X Ternyata Pernah Debut dan Ikuti Ajang Survival Terkenal, Ada dari MIXNINE!

"Saya yakin kematian ini karena aneurisma dan tidak terkait dengan vaksin," kata Sopon dalam konferensi pers, seperti dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Reuters.

AAA adalah pembengkakan pembuluh darah utama yang mengarah dari jantung dan pecah bisa berakibat fatal.

Pria, yang usianya tidak diungkapkan, memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya dan telah menjalani operasi pada Januari, kata pejabat kesehatan Tawee Chotpitayasunond, menggambarkannya sebagai "bom waktu di dalam tubuh".

Baca Juga: Rayakan Perilisan Album LILAC, IU Donasikan Uang Rp1,2 Miliar Atas Nama IUAENA

Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengimbau masyarakat untuk minum vaksin.

Sejauh ini, Thailand telah memberikan sekitar 136.000 dosis vaksin virus korona, sebagian besar menggunakan vaksin Sinovac Biotech Tiongkok, tetapi vaksin AstraZeneca juga telah diberikan.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha adalah orang pertama di Thailand yang menerima suntikan AstraZeneca pada 16 Maret, yang ditunda beberapa hari setelah laporan di Eropa tentang pembekuan darah di antara beberapa penerima.

Baca Juga: Lirik Lagu IU - FLU Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Mereka yang diinokulasi di Thailand sejauh ini adalah pekerja atau kelompok medis garis depan yang dianggap berisiko karena kemungkinan terpapar virus, atau usia mereka dan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Thailand telah melaporkan 28.577 infeksi virus corona dan 92 kematian.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah