AS Kucurkan Dana 1,9 Triliun Dolar dalam Program Bansos Covid-19 untuk Warganya

- 8 Februari 2021, 14:15 WIB
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS),Janet Yellen.*
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS),Janet Yellen.* /Jonathan Ernst/REUTERS

PR SUMEDANG - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, mengatakan bahwa pekerja Amerika yang berpenghasilan $60.000 (Rp84 juta) per tahun akan menerima dana bantuan sosial atau bansos Covid-19 senilai $1,9 triliun.

Menteri Keuangan AS ini menyebutkan bahwa rencana pemberian dana bansos Covid-19 sebelumnya sudah diusulkan terlebih dahulu dari Gedung Putih.

“Rincian pasti tentang bagaimana itu (bansos Covid-19) harus ditargetkan akan ditentukan, tetapi yang berhak menerima adalah keluarga kelas menengah yang berjuang membutuhkan bantuan,” kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, yang dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari Reuters.

Baca Juga: Menarik Kemakmuran hingga Keberuntungan, Simak 10 Ide Dekorasi Rumah di Tahun Baru Imlek 2021

Pihak dari Gedung Putih mengatakan terbuka untuk negosiasi tentang siapa saja yang berhak menerima cek senilai $1.400 per kepala keluarga.

“Presiden (Joe Biden) tentu bersedia bekerja dengan anggota Kongres untuk menentukan apa yang adil, dan dia tidak ingin rumah tangga berpenghasilan lebih dari $300.000 menerima dana bansos ini,” tambah Janet Yellen, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Jika Kongres menyetujui rencana $1,9 triliun, negara itu akan kembali bekerja penuh tahun depan, kata Yellen. Kalau tidak, katanya, pengangguran akan terus bertahan selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Psikosomatik, Penyakit Fisik yang Dipicu Faktor Depresi dan Kecemasan

Namun di sisi lain, Partai Republik di Capitol Hill telah menolak rencana bansos Covid-19 tersebut, khawatir itu akan meningkatkan utang nasional yang tidak perlu setelah Kongres bantuan senilai $4 triliun yang disahkan tahun lalu.

Senator Partai Republik, Roger Wicker, mengatakan partainya akan bersedia mendukung dana bansos tersebut jika dalam kisaran nominal $600 miliar hingga $700 miliar.

Pada kesempatan lain, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia ingin memenangkan dukungan bipartisan untuk rencananya, tetapi Partai Republik masih jauh dari harapannya dalam hal yang perlu dilakukan untuk melancarkan program dana bansos Covid-19 ini.

Baca Juga: Berdarah Dingin hingga Berlidah Tajam, Intip Karakter Song Joong Ki hingga Taecyeon 2PM di Drakor 'Vincenzo'

Joe Biden mengatakan Partai Demokrat kemungkinan akan melakukannya sendiri jika diperlukan.

Presiden, Yellen, dan pejabat pemerintahan lainnya telah berulang kali memperingatkan bahwa bahaya bagi perekonomian akan menjadi terlalu kecil dengan upaya dana bansos ini, meski tidak berdampak terlalu besar.

Pekan lalu, perwakilan dari Gedung Putih dan Senat menyetujui rencana anggaran yang memungkinkan RUU bansos Covid-19 dengan perhitungan suara minimal 51.

Baca Juga: Lirik Lagu Wrap Me In Plastic - MOMOLAND (Feat DJ CHROMANCE)

Di bawah aturan normal, setidaknya dibutuhkan 60 suara. Namun Senat kali ini terbagi 50-50, dengan Wakil Presiden Kamala Harris mewakili pemungutan suara untuk Paratai Demokrat.

Ditanya tentang risiko menstimulasi ekonomi secara berlebihan dan menghasilkan inflasi, Janet Yellen tak risaukan masalah itu.

"Kami memiliki alat yang baik untuk menangani risiko itu jika itu terwujud," pungkas Janet Yellen.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah