PR SUMEDANG - Heechul Super Junior mengaku malu karena harus menjadi pekerja layanan publik untuk tugas wajib militer, padahal saat ini ia tergabung dalam program 'Strong Steel Army'.
Dalam detailnya, Heechul mengungkap rasa malu tentang tugas wajib militer selama konferensi pers online program 'Strong Steel Army' yang diproduksi oleh Channel A pada 23 Maret 2021.
"Saya ingat ketika saya dikasting untuk pertunjukan ini, saya bertanya kepada produser mengapa dia mencopot saya sejak saya menjadi pekerja layanan publik," beber Heechul Super Junior dalam pengakuan atas rasa malu wajib militer yang dijalaninya dulu, ternyata berlainan dengan program 'Strong Steel Army' yang diambil sekarang.
"Saya pikir saya merasa bersalah karena melayani sebagai pekerja publik dan tidak percaya diri di masyarakat. Namun, saya menyadari bahwa saya memiliki alasan yang tepat, dan saya tidak punya pilihan dalam situasi saya," jelas Heechul.
Namun begitu, kini Heechul Super Junior merasa tidak malu melakukan wajib militer pekerja publik, bahkan lebih terbuka untuk mengagumi tim militer yang bersenjata.
"Sekarang saya tidak malu menjadi pekerja publik di kantor Sungdong Borough. Saya mengagumi semua orang yang muncul di acara 'Strong Steel Army', dan semua orang angkatan bersenjata luar biasa." pungkas Heechul Super Junior.
Sementara itu, 'Strong Steel Army' merupakan program bertahan hidup tim militer di mana 24 mantan anggota cadangan dari pasukan khusus elit berkompetisi untuk memperebutkan kehormatan masing-masing unit yang dipertaruhkan.
Adapun sejumlah pasukan khusus ikut terlibat dalam program itu, mulai dari Satuan Pencarian Korps Marinir, 707 (Misi Khusus ke-707), UDT (Perang Khusus Angkatan Laut), SDT (Pasukan Khusus Polisi Militer), SSU (Sea Rescue Warfare).