Tips Menghindari Potensi Kerugian Saat Berinvestasi Saham

- 14 Juni 2024, 14:47 WIB
Ilustrasi investasi saham
Ilustrasi investasi saham /Pixabay/Pexels

SUMEDANG BAGUS -- Berinvestasi dengan melakukan jual beli saham di pasar modal menjadi salah satu aktivitas untuk mengembangbiakkan uang yang menarik bagi para investor. Tapi, harus dilakukan analisis terlebih dahulu agar para investor tidak membeli saham yang berujung kerugian.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jabar, Achmad Dirgantara, ada dua tipe investor saham yakni investor yang berfokus pada analisis fundamental dan investor yang berfokus pada analisis teknikal. "Investor dengan analisis fundamental, akan berfokus pada investasi untuk jangka panjang pada saham-saham yang memiliki fundamental yang baik," ujar Achmad.

Sementara investor teknikal, menurut Achmad, akan berfokus pada investasi jangka pendek atau disebut trader. Para trader juga dijuluki para trader yang rutin bertransaksi, yang bertransaksi setiap hari.

Investor pemula bisa dengan mudah terbawa aksi “pump and dump” saham, alias aksi sekumpulan spekulator yang membuat suatu saham seolah-olah diminati banyak pembeli dan harga saham menjadi naik. Sebetulnya saham-saham yang dijadikan bahan spekulasi tersebut kinerjanya tidak terlalu baik. Tapi, dibuat seolah-seolah sangat menarik sehingga investor yang terkecoh akan mengira saham tersebut bagus dan layak beli.

Ketika sudah banyak investor awam yang membeli, dan harga saham tersebut semakin naik, sang pemodal yang lebih besar seketika menjual saham-sahamnya sehingga harga saham kembali turun, dan investor awam yang membeli di harga yang tidak semestinya harus gigit jari. "Untuk menghindari agar tidak terkecoh kenaikan harga yang tidak wajar, para investor harus mempelajari cara mengukur valuasi harga saham," kata Achmad.

Ia menjelaskan, hal itu bertujuan untuk menilai apakah harga saham yang ada di papan perdagangan saham harganya wajar, murah atau terlalu mahal. Dengan memahami valuasi harga saham ini, investor bisa terhindar dari aksi spekulator yang berniat memanipulasi pasar.

Achmad pun memaparkan, strategi berinvestasi berdasarkan fundamental atau laporan keuangan perusahaan disebut strategi fundamental. Analisis fundamental adalah salah satu strategi investasi yang tidak boleh tidak dilakukan oleh setiap investor, karena hal tersebut dapat menjaga keputusan-keputusan yang akan diambil untuk meminimalisasi risiko.                                                                               

"Harga wajar saham adalah harga yang dianggap seimbang berdasarkan hasil analisis fundamental terhadap kinerja keuangan perusahaan yang menerbitkan saham yang meliputi hasil perhitungan laba perusahaan, arus kas, dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Cara mengukur valuasi saham bisa dilakukan dengan mencermati empat indikator rasio keuangan Perusahaan tercatat yaitu melalui rasio Price to Book Value (PBV), Price Earnings Ratio (PER), Earnings per Share (EPS), dan Return on Equity (ROE)," tuturnya.

Pertama, Price to Book Value (PBV) digunakan untuk mengetahui apakah harga suatu saham termasuk murah atau sudah mahal. Kedua, Price Earnings Ratio (PER) untuk memperkirakan valuasi harga suatu saham. Ketiga, Earnings per Share (EPS) untuk menghitung profit yang dihasilkan perusahaan untuk per lembar sahamnya. Keempat, Return on Equity (ROE) untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah