Kemajuan Teknologi Pengobatan untuk Bantu Atasi Kurangnya Dokter Mata di Indonesia

- 23 November 2023, 17:47 WIB
Preskon Peresmian Perluasan Lini Produk Obat Tetes Mata dan Alat Kesehatan Rohto Laboratories Indonesia
Preskon Peresmian Perluasan Lini Produk Obat Tetes Mata dan Alat Kesehatan Rohto Laboratories Indonesia /B. Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Saat ini dilihat dari populasi penduduk Indonesia, prevalensi katarak sangat besar. Tak hanya itu, jumlah penderita glaukoma di Indonesia pun terus meningkat karena perubahan gaya hidup. Hal tersebut diungkapkan The Manufacturing & Research Director PT. Rohto Laboratories Indonesia Fermi Hasenda, Dra.

Menurut Fermi, banyaknya populasi penderita katarak dan glaukoma di Indonesia tidak diimbangi oleh jumlah dokter mata yang memadai. Fermi menuturkan, saat ini hanya ada setidaknya 20 ribu dokter mata di Indonesia.

Baca Juga: Mengenang Dokter Hasan Sadikin, Pahlawan Kesehatan dan Pendidikan

"Sebenarnya kalau kita lihat dari populasi Indonesia, itu prevalensi katarak itu cukup besar. Tapi, saat ini keterbatasan yang lain itu adalah jumlah dokter mata yang bisa melakukan operasi katarak. Jadi kalau dilihat jumlah dokter matanya sih mungkin saat ini sekitar 20 ribuan," tutur Fermi.

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kurangnya dokter mata, Fermi menyatakan, Rohto berupaya terus mengembangkan teknologi pengobatan indera penglihatan tersebut. Salah satunya dengan menghadirkan tipe lensa intraokular yang bisa membuat operasi katarak lebih cepat dan lebih cepat sembuh.

"Yang terbaru itu adalah lensa hidrophobic, jadi ini lensa yang kering tapi bisa dilipat dan ini mempunyai keunggulan bisa membuat operasi katarak itu lebih cepat dan juga lebih cepat sembuh karena tidak perlu dijahit, bisa hanya 10 menit sudah selesai. Jadi bisa langsung pulang," ujarnya.

Sedangkan untuk membantu para penderita glaukoma, pihaknya membuat implan yang bisa dipasang untuk membantu mengurangi kebutaan. Implan tersebut untuk membantu para penderita glaukoma yang berat, yang tidak bisa lagi diobati ataupun diatasi dengan operasi yang lain.

Fermi pun mengungkapkan, saat ini jumlah penderita katarak dan glaukoma terbanyak di Indonesia berada di Pulau Jawa. Hal itu dilihat dari jumlah operasi penyakit mata di Indonesia.

Untuk lebih membantu mengatasi permasalahan penyakit mata di Indonesia, PT Rohto pun memperluas lini produksi tetes mata dan alat kesehatan. Perluasan tersebut menggunakan investasi bernilai lebih dari 120 milyar rupiah, dengan menghadirkan teknologi terbaru dan modern untuk menghasilkan produk berkualitas. Selain itu, perluasan tersebut pun meningkatkan kapasitas produksi tetes mata dari 18 juta botol menjadi 35 juta botol dalam setahun.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x