"Sinyal direkam dan ditransmisikan dengan ketepatan yang mirip, yang berarti kita dapat menggunakan algoritma decoding yang sama yang kita gunakan dengan peralatan kabel," kata penulis utama studi tersebut, John Simeral.
Baca Juga: Meski Dilarang Berkencan, Rose BLACKPINK Impikan Punya Kekasih Berkriteria Seperti Ini
"Satu-satunya perbedaan adalah bahwa orang tidak perlu lagi terikat secara fisik ke peralatan kami, yang membuka kemungkinan baru dalam hal bagaimana sistem dapat digunakan," lanjutnya.
Kemudahan penggunaan ini menunjukkan bahwa tes dapat dilakukan oleh pengasuh peserta, dan memungkinkan pengujian berlanjut meskipun ada pembatasan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
"Dengan sistem ini, kami dapat melihat aktivitas otak di rumah, dalam waktu lama, dengan cara yang hampir mustahil sebelumnya," kata peneliti Leigh Hochberg.
"Ini akan membantu kami merancang algoritme decoding yang menyediakan pemulihan komunikasi dan mobilitas yang mulus, intuitif, dan andal bagi orang-orang dengan kelumpuhan," tambahnya.
Perkembangan terbaru ini merupakan langkah maju yang signifikan di bidang antarmuka saraf, di mana otak manusia terhubung langsung ke komputer.
Belakangan ini, nama-nama ternama di industri teknologi seperti Facebook dan Elon Musk telah menyatakan minatnya untuk menekuni teknologi tersebut.
Baca Juga: BTS akan Satu Manajemen dengan Justin Bieber dan Ariana Grande, Kesepakatan Capai 1,05 Miliar Dolar