Pertama Kali dalam Sejarah, Ilmuwan Berhasil Hubungkan Otak Manusia ke Komputer secara Wireless

5 April 2021, 17:00 WIB
Pertama Kali dalam Sejarah, Ilmuwan Berhasil Hubungkan Otak Manusia ke Komputer secara Wireless /pexels.com/energepic.com/ /

PR SUMDANG - Untuk pertama kali-nya, para ilmuwan berhasil membentuk hubungan wireless yang berfungsi penuh untuk Menghubungkan otak manusia ke komputer, penemuan ini diyakini sebagai sebuah terobosan potensial bagi individu yang menderita kelumpuhan.

Sebuah tim dari Brown University di Rhode Island, AS mengembangkan sistem BrainGate, yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan dirinya, dalam hal ini otak, secara wireless ke komputer dengan sistem "single-neuron resolution" dan "full broadband fidelity" melalui perangkat pemancar sederhana yang ditempatkan di atas kepala.

Penemuan koneksi wireless antara otak manusia ke komputer itu diterbitkan dalam jurnal IEEE Transactions on Biomedical Engineering.

Baca Juga: BTS jadi Artis Korea Pertama yang Semua Lagunya Capai 100 Juta Kali Streaming dalam Satu Album

Tim peneliti mencatat hasil tes mereka terhadap sistem saat digunakan oleh dua pria lumpuh berusia 35 dan 63 tahun yang menderita cedera tulang belakang.

Sistem ini bekerja dengan menghubungkan perangkat pemancar di kepala pengguna menuju sebuah relai elektroda di dalam korteks motor otak menggunakan port yang sama yang digunakan oleh sistem kabel.

Setelah itu, pengguna melanjutkan ke titik di mana bisa lakukan klik dan mengetik di tablet komputer.

Baca Juga: Vincenzo Capai Rating Tinggi Sepanjang Masa Usai Adegan Romantis Pemeran Utamanya yang Bikin Baper Ini

Selama tes, kedua peserta dapat mencapai kecepatan mengetik dan akurasi point-and-click yang serupa dengan sistem kabel.

Kabarnya, sistem itu dapat terus digunakan hingga 24 jam penuh.

"Sinyal direkam dan ditransmisikan dengan ketepatan yang mirip, yang berarti kita dapat menggunakan algoritma decoding yang sama yang kita gunakan dengan peralatan kabel," kata penulis utama studi tersebut, John Simeral.

Baca Juga: Meski Dilarang Berkencan, Rose BLACKPINK Impikan Punya Kekasih Berkriteria Seperti Ini

"Satu-satunya perbedaan adalah bahwa orang tidak perlu lagi terikat secara fisik ke peralatan kami, yang membuka kemungkinan baru dalam hal bagaimana sistem dapat digunakan," lanjutnya.

Kemudahan penggunaan ini menunjukkan bahwa tes dapat dilakukan oleh pengasuh peserta, dan memungkinkan pengujian berlanjut meskipun ada pembatasan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

"Dengan sistem ini, kami dapat melihat aktivitas otak di rumah, dalam waktu lama, dengan cara yang hampir mustahil sebelumnya," kata peneliti Leigh Hochberg.

Baca Juga: 5 Grup Idol K-Pop Wanita Ini Alami Kesulitan Bahasa, Termasuk WJSN yang Punya Anggota Jepang dan Tiongkok

"Ini akan membantu kami merancang algoritme decoding yang menyediakan pemulihan komunikasi dan mobilitas yang mulus, intuitif, dan andal bagi orang-orang dengan kelumpuhan," tambahnya.

Perkembangan terbaru ini merupakan langkah maju yang signifikan di bidang antarmuka saraf, di mana otak manusia terhubung langsung ke komputer.

Belakangan ini, nama-nama ternama di industri teknologi seperti Facebook dan Elon Musk telah menyatakan minatnya untuk menekuni teknologi tersebut.

Baca Juga: BTS akan Satu Manajemen dengan Justin Bieber dan Ariana Grande, Kesepakatan Capai 1,05 Miliar Dolar

Pada tahun 2020, startup antarmuka saraf milik Elon Musk, Neuralink, memamerkan seekor babi bernama Gertrude yang memiliki chip komputer yang ditanamkan di otaknya, dan sebelumnya pada tahun 2021, mereka berhasil menanamkan chip ke dalam otak monyet yang memungkinkannya untuk bermain video game.

Tetapi dengan penelitian ini sekarang membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan secara wireless, seharusnya tidak mengejutkan jika kita melihat perangkat yang dapat dikenakan memungkinkan individu yang lumpuh atau cacat untuk berkomunikasi lebih baik dengan orang lain di sekitar mereka.

Dan mungkin setelah itu, jika teknologi berhasil menjadi lebih mainstream, kita semua mungkin diberikan penggunaan komputer tanpa perlu periferal seperti mouse dan keyboard.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Sea Mashable

Tags

Terkini

Terpopuler