Haritage Karya Pojok Seni Ikut Bersaing di Festival Film Pendek 2020

- 22 November 2020, 11:52 WIB
Film Haritage.
Film Haritage. /Tangkapan layar YouTube/OFFICIAL FFPS2020

PR SUMEDANG - "Jalan hidup seni bukan tanpa hambatan, beban dan hambatan sering bertabrakan, melahirkan masalah baru tanpa titik temu, seperti halnya pemaknaan dua senar tarawangsa, bahwa segalanya terdiri dari dua unsur; pria dan wanita, baik dan buruk, kaya dan miskin, datang dan pergi."

Kata-kata di atas mendapatkan kebenarannya dalam alur cerita film pendek Haritage.

Haritage adalah film pendek karya kedua garapan Pojok Seni yang ikut bersaing dalam pagelaran Festival Film Pendek Sumedang 2020 yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Manchester City

Berbeda dengan film pendek Samudera sebelumnya, pada Haritage ini Pojok Seni merombak sebagian tim produksi beserta para pemainnya.

Tak berlebihan jika menyebut film pendek Haritage sebagai karya paling rancak dan digarap paling serius oleh kelompok seni yang bermarkas di Tanjungsari ini.

Haritage bercerita tentang biduk rumah tangga seorang pemupuk warisan leluhurnya, yakni alat musik gesek tradisional khas Jawa Barat, tarawangsa.

Baca Juga: Sekda Sumedang Masuk 10 Besar Nominasi di Ajang Penghargaan Anugerah ASN 2020

Film pendek ini diangkat dari kisah nyata, menceritakan sisi lain kehidupan seniman tarawangsa yang jalan hidupnya tak semulus bunyi dawai tarawangsa yang ia mainkan, yang tak ubahnya seperti kebanyakan orang pada umumnya.

Adalah Teguh Permana, sosok vital yang memberi nyawa film pendek ini menjadi daya tarik tersendiri di hampir semua scene.

Teguh yang notabene kehidupan aslinya memang seniman, mempunyai latar belakang seni, khususnya musik, bersama Tarawangsawelas ia acap kali diundang ke berbagai negara Eropa untuk memperkenalkan tarawangsa.

Baca Juga: 8 Orang Komplotan Pencuri Kain Ditangkap Polisi, Korban Menderita Kerugian hingga Rp1,4 Miliar

Sepertinya seni peran yang ia lakoni di Heritage bukanlah hal yang sulit, mengingat keluwesan dia dalam berakting patut diacungi jempol.

Begitupun dengan lawan mainnya, mereka nampak natural dalam berperan, seperti tak ada kerikil kendala yang harus mereka lalui.

Sementara itu, alur cerita yang bermodalkan kisah nyata berhasil dieksekusi dengan baik oleh Riyo Fajar Ismail yang membidangi film pendek Haritage ini.

Baca Juga: Agar Pandemi Segera Berakhir, Sumedang Lakukan Studi Penanganan Covid-19 ke Salatiga

Ambient yang diangkat dari film ini terkesan dark, problematik, dan penuh dengan kenestapaan. Terlebih isu yang diangkat dalam film pendek ini ialah tentang perceraian.

Dilatari dengan lantunan tarawangsa yang menyayat emosi, lengkap sudah horor yang bernama perceraian itu berselimut duka dalam film pendek ini.

Selain sutradara, Riyo juga merangkap sebagai produser, penata kamera, serta DOP bersama Jancukart-nya.

Baca Juga: Unik! Tim Penilai Kompetensi Inovasi Jawa Barat Diajak Naik Kuda Renggong Sumedang

Hasilnya, anda disuguhi senimetografis hasil terbaik dari sang videografer itu. Untuk menikmati hasil kerja kerasnya tersebut, kami sarankan anda untuk setting kualitas video yang paling tinggi saat menonton Haritage.

Untuk ukuran film pendek yang diproduksi secara independen, hal-hal di atas jelas menjadi poin plus bagi tim produksi atau para cast Haritage.

Anda bisa menonton film pendek Haritage lewat kanal YouTube OFFICIAL FFPS2020.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah