Atasi Pasien di RSUD Sumedang, Bey Ungkapkan Kemenkes Kirim Tenda Khusus Operasi dan Opname

- 2 Januari 2024, 17:31 WIB
Situasi di RSUD Sumedang
Situasi di RSUD Sumedang /Humas Jabar

SUMEDANG BAGUS -- Gempa bumi masih terus mengguncang Sumedang. BMKG mencatat, pada pukul 20.46 WIB Senin 1 Januari 2024, kembali terjadi gempa susulan dengan kekuatang yang cukup besar yaitu Magnitudo 4,4.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin langsung berkoordinasi dengan berbagai stakeholders. Menurutnya, fokus utama yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar, yaitu pasien yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

Baca Juga: Gempa Sumedang, Pakar ITB Imbau Agar Masyarakat Waspada

"Sumedang kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi di rumah sakit. Fokus kami terutama di rumah sakit. Kemarin sore ada asesmen dari Kementerian PUPR sudah bisa kembali ke ruang opname," tutur Bey di sela-sela peninjauannya ke Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, pada Selasa 2 Januari 2024.

Beberapa pasien di RSUD Sumedang dikabarkan masih trauma, apalagi terjadi gempa susulan. Bey menyatakan, dirinya memahami situasi dan kondisi pasien tersebut dan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghadirkan dua tenda sebagai ruang opname dan satu tenda ruangan operasi.

"Karena terjadi gempa lagi ada pasien yang kita juga mengertilah kalau mereka itu trauma dan khawatir gempa lagi. Kalaupun secara teknis RSUD itu baik kondisinya, tapi 48 pasien kembali ke tenda dan hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu tenda untuk ruang operasi. Jadi memang (tenda) standar kesehatan dan juga sudah jelas bukan tenda pengungsi digunakan untuk pasien, melainkan tenda khusus rumah sakit," ungkap Bey.

Berdasarkan data sementara, menurut Bey jumlah total pengungsi ada 548. Sedangkan untuk rumah rusak ringan sebanyak 303, rumah rusak sedang 92, dan 69 rumah rusak berat. Terdapat juga 14 fasilitas pendidikan yang rusak, 7 tempat ibadah dan 2 sarana umum. "Itu data sementara dan sudah tanggap darurat, artinya pemerintah akan memperbaiki," ujarnya.

Terkait viralnya video Twin Tunnel Tol Cisumdawu yang mengalami retak akibat gempa, Bey sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan dipastikan keamanannya bagi pengendara yang akan menggunakan Tol Cisumdawu melewati terowongan kembar itu. Ia pun menegaskan, "Sudah bisa dipastikan, Kementerian PUPR menjamin bahwa itu aman dan sudah bisa dilewati."***

Editor: B. Hartati

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah