SICAKEP, Aplikasi untuk Bantu Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak di Sumedang

- 4 November 2023, 21:36 WIB
Peluncuran apkikasi SICAKEP untuk turunkan angka kematian ibu dan anak di Sumedang
Peluncuran apkikasi SICAKEP untuk turunkan angka kematian ibu dan anak di Sumedang /sumedangkab.go.id

SUMEDANG BAGUS -- Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, salah satunya dengan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA).  Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, Pemerintah Kabupaten Sumedang meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Cegah Kematian Persalinan (SICAKEP).

SICAKEP diluncurkan oleh Penjabat (Pj)/Bupati Sumedang Herman Suryatman di Saphire City Park Sumedang Utara, Jumat 3 November 2023. Herman pun nengatakan, "Kami ingin memastikan angka kematian ibu dan bayi terus menurun bahkan tidak boleh ada kematian ibu dan bayi."

Baca Juga: PKK Menjadi Agen Penurunan kemiskinan dan Stunting di Sumedang

Menurut Herman, walaupun realitanya tidak sesederhana yang dibayangkan tetapi paling tidak komitmen bisa dilaksanakan oleh para Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan dan RSUD. Herman menegaskan, komitmen yang telah dibangun harus ditunjang dengan sistem dan akdi, salah satunya melalui aplikasi SICAKEP.  "Kami terus menekan angka kematian ibu dan anak. Dengan aplikasi SICAKEP, data ibu hamil dan anak teridentifikasi dengan baik. Apabila ada warning terkait kesehatan ibu hamil bisa dicegah dari awal," ujar Herman.

Disebutkan, SICAKEP hanyalah alat tetapi yang paling penting bagaimana membaca data dan menindaklanjuti rekomendasi hasil analisis data dari SICAKEP. "Mudah mudahan melalui aplikasi ini ibu hamil dan anak bisa terkontrol dan kematian ibu dan bayi bisa diminimalisasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Aceng Solahudin menyampaikan saat aplikasi ini dikembangkan pada 2022 lalu banyak kendala yang dihadapi terutama kaitan data. Setelah dilakukan pengembangan aplikasi mulai bisa disempurnakan sebagai deteksi dini, faktor risiko, termasuk melakukan rujukan terencana. "Ketika ibu hami bisa terdeteksi secara dini maka faktor risiko bisa dilakukan pencegahan atau intervensi apa yang bisa dilakulan," katanya.***

Editor: B. Hartati

Sumber: sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x