DLHK Sumedang Jadikan Maggot Sebagai Metode Pengolahan Sampah Organik

- 26 November 2020, 08:32 WIB
Ilustrasi sampah.
Ilustrasi sampah. /pixabay

PR SUMEDANG – Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) memberikan inovasi baru terkait pengolahan sampah organik dengan menggunakan maggot bio soldier fly (BSF) atau lalat tentara hitam.

Hal ini dilatarbelakangi karena dari tumpukkan sampah organik akan menimbulkan bakteri yang merugikan jika tidak diolah dengan baik.

Saat pelatihan pengolahan sampah yang diadakan di Dusun Ciburial Desa Licin Kecamatan Cimalaka, Agus Sambas menuturkan bahwa di Dusun tersebut setiap harinya bisa mengolah sampah organik sekitar 1 ton yang bisa di urai dengan metode biokonversi BSF.

Baca Juga: Joe Biden Mengumumkan Susunan Kabinet, Terdapat Mantan Pejabat di Era Obama yang Akan Menjabat

Dilansir Pikiran Rakyat Sumedang dari laman sumedangkab.go.id, sampah tersebut didapatkan dari pasar, supermarket, dan mall.

“Sampah dibawa dari Pasar, dimasukkan ke reaktor, dikasih maggot, nantinya akan menjadi pupuk padat dan pupuk cair, prosesnya selama 40 hari,” ujar Agus.

Agus menjelaskan, maggot BSF adalah larva dari jenis lalat tentara besar berwarna hitam, dimana dalam proses siklus pertumbuhannya membutuhkan sampah untuk dijadikan makanannya.

Bahan makanan tersebut yaitu sampah organik, diantaranya sampah dapur dan juga buah-buahan.

Baca Juga: 15 Tahun Lalu Diego Maradona Berpesan Batu Nisannya Ingin Ditulis Kata-kata Ini

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x