Puisi Butet Kertaredjasa pada Acara Peringatan Bulan Bung Karno Tuai Kritik dari Netizen

- 26 Juni 2023, 16:15 WIB
Budayawan, Butet Kartaredjasa saat monolog di acara Bulan Bung Karno.
Budayawan, Butet Kartaredjasa saat monolog di acara Bulan Bung Karno. /Instagram.com/@masbutet/


SUMEDANG BAGUS - Butet Kartaredjasa hadir di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Sabtu, 24 Juni 2023. Sebagai seorang budayawan, Butet membacakan puisi di hadapan puluhan ribu kader PDI Perjuangan.

Puisi yang dibacakannya kemudian mendapat perhatian publik. Di media sosial Twitter, kata kunci "Butet" menjadi trending topic pada hari Minggu, 25 Juni 2023.

Dalam puisinya Butet mengulas berbagai hal. Ia menyentuh tentang "otak pandir" dan juga menyinggung sosok yang sedang diawasi oleh KPK tetapi mengaku dijegal.

"Di sini semangat untuk terus maju, di sana menginginkan perubahan. Begitulah sebuah persaingan. Di sini disebut banjir, di sana disebut air yang stagnan. Ya, begitulah jika seseorang memiliki pikiran yang bingung," kata Butet.

Baca Juga: Putin Marah, Siapkan Hukuman Berat untuk Wagner Group

"Pepes ikan dengan sambal terong, semakin nikmat dengan tambahan daging empal. Orangnya diamati oleh KPK karena melakukan pencurian, eh, kok berani-berani mengeluh tentang dijegal," ucap Butet.

Diakhir puisinya, Butet menyindir pemimpin yang hanya bergantung pada transaksi. Ia heran dengan tipe pemimpin semacam itu karena menurutnya bukanlah seorang negarawan.

"Jagoan Pak Jokowi dengan rambut putih, bekerja keras hingga lelah. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan bersedih jika kelak ada presiden yang hobinya menculik," kata Butet.

"Yang terakhir, cucu komodo menjadi kadal, tak enak dimasak meskipun dengan santan. Jika pemimpin hanya bermodal transaksi, dipastikan bukanlah panutan seorang negarawan," kata Butet.

Baca Juga: Opera House Saksi Bisu Anthony Ginting Lamar Kekasihnya

Netizen memberikan tanggapan dan mengomentari puisi yang dibacakan oleh Butet Kartaredjasa.

"Lebih baik diam jika tidak bisa berbicara dengan baik. Tetapi benar juga, terkadang kebencian membuat pelakunya kehilangan akal," kata salah satu netizen.

"Seniman dan budayawan harus menanggung malu karena tindakan orang ini," ujar netizen lainnya.

"Seorang budayawan harus memiliki martabat, bukan hanya mencari sedikit kesenangan yang mewah, dengan menggunakan kata-kata kasar dan bayaran yang rendah. Seorang seniman harus otentik, tidak terpengaruh oleh politik, dan menciptakan masyarakat yang terdidik," kata netizen lainnya.

Baca Juga: Menkopolhukam Sampaikan 3 Tindakan Berkaitan dengan Al-Zaytun

Partai Demokrat Berikan Sindiran Pada Seniman Komersial

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengkritik seorang seniman komersial terkait puisi Butet di acara peringatan Bulan Bung Karno. Tanggapannya disampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada 24 Juni 2023.

"Pada masa pemerintahan Pak SBY, dia banyak mengkritik, namun saya masih menghargai Butet. Tetapi sekarang, sudah pasti. Dia bukanlah seorang budayawan, melainkan hanya seorang seniman komersial.***

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah