Putin Marah, Siapkan Hukuman Berat untuk Wagner Group

- 25 Juni 2023, 21:52 WIB
Yevgeny Prigozhin (kiri) pernah menjadi kawan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga dijuluki
Yevgeny Prigozhin (kiri) pernah menjadi kawan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga dijuluki /Reuters/


SUMEDANG BAGUS - Pada tanggal 23 Juni 2023, terjadi kudeta yang dilakukan oleh pasukan tentara bayaran Wagner Group di Rusia. Kudeta ini menyebabkan kekacauan di pemerintahan dan Presiden Vladimir Putin merasa terkejut dan marah. Yevgeny Prigozhin, yang merupakan orang kepercayaan Putin, memimpin pemberontakan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai balasan atas serangan rudal Rusia terhadap pasukan Wagner Group.

Yevgeny Prigozhin menyatakan bahwa aksi pasukan tentara bayaran tersebut bukanlah kudeta, melainkan "konvoi keadilan" yang menduduki kota Rostov-on-Don, markas Rusia dalam invasi ke Ukraina. Namun, Putin menganggap pemberontakan Wagner Group sebagai pengkhianatan terhadap negara dan rakyat Rusia.

Putin bersumpah akan melindungi keamanan warga Rusia dari kudeta yang dilakukan oleh Prigozhin. Ia juga menginstruksikan pasukan militernya untuk tetap siaga. Putin menekankan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam pemberontakan tersebut akan menerima hukuman berat. Namun, meskipun Putin menyebut akan mengadili mereka, hukuman mati kemungkinan tidak akan diterapkan karena Rusia telah menghapus hukuman mati sejak 2 Agustus 1996.

Baca Juga: Menkopolhukam Sampaikan 3 Tindakan Berkaitan dengan Al-Zaytun

Pernyataan Putin mengenai hukuman bagi kelompok Wagner Group menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat internasional. Meskipun hukuman mati sudah tidak ada di Rusia, pihak-pihak yang terlibat dalam pemberontakan akan menghadapi konsekuensi hukum yang serius.***

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x