SUMEDANGKLIK - Token asal Indonesia, Baby Bali Token (BB) cukup mengejutkan bagi para investor cryptocurrency baik di tanah air maupun luar negeri.
Bagaimana tidak? token berjaringan BEP20 tersebut masuk dalam dompet Binance Smart Chain (BSC) teratas.
Baby Bali yang merupakan startup lokal dengan proyek menggabungkan sektor pariwisata dan investasi cryptocurrency tersebut justru menjadi salah satu paling banyak diperdagangkan oleh 1000 whale (paus) BSC selama 24 jam terakhir.
Baca Juga: SHIBA INU Masih Memimpin Pergerakan Harga di Urutan 20 Besar Cryptocurrency
Melansir Watcher Guru, Baby Bali berhasil berada di samping proyek-proyek tekemuka cryptocurrency seperti Dogecoin dan juga Ethereum (ETH) dalam dafat smart contract yang paling banyak digunakan.
Hal ini berarti, diantara 1000 dompet BSC teratas, smart contract Baby Bali termasuk yang paling banyak mengonsumsi gas fee selama satu hari terakhir.
Dikutip dari akun twitter @WhaleStatsBSC, Baby Bali Token menempati urutan ke lima setelah Dogecoin untuk smart contract yang paling banyak digunakan.
Baca Juga: Bitcoin Tembus di Level 44.000 Dolar, Apakah Tren Bullish akan Terus Berlanjut?
Mengacu data pada CoinMarketCap pada Selasa 8 Februari 2022, token lokal ini berada di rangking 5454 dengan harga $0.00000000312. Baby Bali Token mengalami kenaikan harga 1,48% selama 24 jam terakhir.
Selama 24 jam ini juga, volume yang diperdagangkan mencapai $23.400 dengan kapital pasar hingga $1.237.568.
Baby Bali merupakan satu-satunya token cryptocurrency yang bergabung dalam Global Halal Hub berdampingan dengan puluhan brand besar nasional dan internasional serta instansi pemerintahan, BUMN, dan juga kementerian.
Baca Juga: 19 juta Shiba Inu SHIB dalam 24 Jam Terakhir Dibakar, Bigger Entertainment: Bakal Lebih Banyak Lagi!
Baby bali sendiri merupakan token pertama yang menggabungkan 5 elemen super ini sekaligus, yaitu sektor pariwisata, pasar, amal, game, dan giveaway. Pemilihan sektor pariwisata sebagai prioritas dalam proyek ini, khususnya pariwisata Bali.
Misi Baby Bali sendiri, dengan inovasinya tersebut Baby Bali bisa berkontribusi untuk merevitalisasi sektor pariwisata Bali setelah pandemi Covid-19.***