Balai Konservasi Borobudur Lakukan Upaya Preventif Guna Antisipasi Erupsi Merapi

- 11 November 2020, 19:43 WIB
Candi Borobudur.
Candi Borobudur. /Pixabay

PR SUMEDANG – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanan Geologi (BPPTKG) menuturkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava pada Rabu, 11 November 2020 pagi hari.

Guguran lava tersebut dengan jarak luncur 700 meter ke arah Kali Senowo. Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya menyatakan guguran lava itu tercatat keluar dari Gunung Merapi pada pukul 3.58 WIB, 4.04 WIB, dan 5.12 WIB.

Namun secara visual hanya terpantau satu kali dari Pos Babadan selama periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.

Baca Juga: Ditresnarkoba Polda Amankan 14.820 Gram Sabu dari Jaringan Sumut-Aceh

“Suara guguran terdengar 3 kali dan teramati satu kali dari Babadan arah Kali Senowo jarak 700 meter,” ungkap Hanik yang dikutip Pikiran Rakyat Sumedang dari Antara.

Selain guguran lava, BPPTKG mencatat 13 kali gempa guguran di gunung dengan amplitudo 3-48 mm berdurasi 12-83 detik, tujuh gempa hembusan dengan amplitudo 3-7 mm dengan durasi 12-21 detik, 79 gempa fase banyak dengan amplitudo 2-24 dan durasi 7-12 detik, serta enam kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 46-70 mm dengan durasi 13-25 detik.

Karena kondisi Gunung Merapi yang semakin aktif, Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dan lorong Candi Borobudur dengan terpal paulin untuk mengantisipasi adanya erupsi.

Baca Juga: Link untuk Cek Nama Penerima BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2, Sudah Cair!

“Kita gelar cover ini sebagai upaya preventif. Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover,” ujar Kepala BKB Wiwit Kasiyati yang dikutip Pikiran Rakyat Sumedang dari Antara.

Halaman:

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x