Gantikan UN, Apa Itu Asesmen Kompetisi Minimum?

- 2 November 2020, 14:59 WIB
Ilustrasi Sedang Melaksanakan Ujian Nasional
Ilustrasi Sedang Melaksanakan Ujian Nasional /pixabay.com

PR SUMEDANG – Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu fokus utama siswa yang berada di tingkat akhir sebelum melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan tidak akan menyelenggarakan UN pada tahun 2021 karena pandemi yang belum mereda.

Dikutip dari Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (pgdikmen.kemdikbud.go.id) dan akun Twitter Kemendikbud (@Kemdikbud_RI), Kemendikbud pada tahun 2021 akan menyelenggarakan Asesmen Kompetisi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Baca Juga: Jokowi: Terus Berkreasi dan Berkarya, Jangan Terhalang oleh Pandemi

Kegiatan ini tidak menitikberatkan pada penguasaan materi pelajaran atau kurikulum seperti halnya UN. Asesmen ini difokuskan pada dua kompetisi minimum siswa yakni literasi dan numerisasi.

“Literasi disini bukan hanya kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu bacaan, dan memahami konsep di balik tulisan tersebut,” Tutur Mendikbud Nadiem Makarim, seperti yang dikutip PR Sumedang dari pgdikmen.kemdikbud.go.id

“Kompetisi numerisasi berarti kemampuan menganalisis menggunakan angka. Dua hal ini yang akan menyederhanakan asesmen kompetisi minimum yang akan dimulai tahun 2021,” sambung mantan CEO Gojek ini.

Baca Juga: Dibuka Hari Ini Pendaaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11, Sebelum Daftar Simak Cara dan Syaratnya

“Jadi bukan berdasarkan mata pelajaran dan penguasaan materi. Ini kompetensi minimum atau kompetensi dasar yang dibutuhkan murid-murid untuk bisa belajar,” pungkas Nadiem.

Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril yang dikutip PR Sumedang dari pgdikmen.kemdikbud.go.id menuturkan yang paling penting adalah cara berfikir yang tidak terikat pada satu pola atau satu disiplin, ini yang penting.

“Banyak sekali inovasi-inovasi yang terjadi karena lintas disiplin saling ngobrol, kemudian saling melakukan project, dan kedepannya juga kita tidak bisa survive dengan menguasi disiplin konten,” Ujar Iwan.

Baca Juga: Diperpanjang hingga Desember, Begini Cara Mudah Daftar Token Listrik Gratis PLN

“Kita harus menguasai fleksibilitas secara kognitif dan soft skills sehingga kita bisa bergerak dari satu bidang ke bidang lain,” tambahnya.

Tujuan adanya asesmen kompetisi minimum adalah upaya untuk menjawab tantangan zaman dan mempersiapkan peserta didik serta tenaga pendidik untuk menghadapi masa depan.

“Prediksinya kan ke depan itu siswa yang tamat tahun sekarang itu bisa pindah 4 sampai 5 bidang pekerjaannya di masa depan. Betul-betul pindah bidang karena bidangnya sudah die out, teknologi sudah menggantikannya,” tutur Iwan***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Kemendikbud Instagram Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah